Thailand pangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi
A
A
A
Sindonews.com - Thailand memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini, setelah pembacaan pada kuartal terakhir kurang dari perkiraan analis dan ekspor melemah.
Badan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) Thailand naik 1,3 persen dalam tiga bulan hingga September dari kuartal sebelumnya.
Namun, secara tahunan PDB hanya tumbuh 2,7 persen dari 2012, lebih kecil dibandingkan estimasi median yang disurvei Bloomberg terhadap 15 analis, yakni 2,9 persen.
Perdana Menteri Yingluck Shinawatra telah berusaha mempercepat pencairan anggaran dan meningkatkan permintaan domestik, seperti rencana menghabiskan 2 triliun baht (USD63 miliar) untuk infrastruktur dan 350 miliar baht pada proyek-proyek pengelolaan air.
Kepercayaan konsumen pada Oktober jatuh ke level terendah dalam 20 bulan akibat protes terhadap RUU yang akan memberikan amnesti bagi pelanggar politik pada 2006, yang memungkinkan kembalinya Thaksin (mantan PM Thailand) ke Thailand.
"Keyakinan tampaknya telah diambil sebagian dari protes, dan konsumsi pribadi akan melemah pada kuartal keempat. Belanja infrastruktur pemerintah sekarang lebih penting daripada sebelumnya," ujar Gundy Cahyadi, ekonom DBS Group Holdings Ltd, Singapura, seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (18/11/2013).
Lembaga negara memangkas proyeksi ekspansi setahun penuh sampai 3 persen dari kisaran 3,8 persen menjadi 4,3 persen yang diperkirakan pada Agustus. Mereka mengatakan, ekonomi baru akan bisa tumbuh 4-5 persen pada 2014.
Badan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) Thailand naik 1,3 persen dalam tiga bulan hingga September dari kuartal sebelumnya.
Namun, secara tahunan PDB hanya tumbuh 2,7 persen dari 2012, lebih kecil dibandingkan estimasi median yang disurvei Bloomberg terhadap 15 analis, yakni 2,9 persen.
Perdana Menteri Yingluck Shinawatra telah berusaha mempercepat pencairan anggaran dan meningkatkan permintaan domestik, seperti rencana menghabiskan 2 triliun baht (USD63 miliar) untuk infrastruktur dan 350 miliar baht pada proyek-proyek pengelolaan air.
Kepercayaan konsumen pada Oktober jatuh ke level terendah dalam 20 bulan akibat protes terhadap RUU yang akan memberikan amnesti bagi pelanggar politik pada 2006, yang memungkinkan kembalinya Thaksin (mantan PM Thailand) ke Thailand.
"Keyakinan tampaknya telah diambil sebagian dari protes, dan konsumsi pribadi akan melemah pada kuartal keempat. Belanja infrastruktur pemerintah sekarang lebih penting daripada sebelumnya," ujar Gundy Cahyadi, ekonom DBS Group Holdings Ltd, Singapura, seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (18/11/2013).
Lembaga negara memangkas proyeksi ekspansi setahun penuh sampai 3 persen dari kisaran 3,8 persen menjadi 4,3 persen yang diperkirakan pada Agustus. Mereka mengatakan, ekonomi baru akan bisa tumbuh 4-5 persen pada 2014.
(dmd)