Indonesia Lampu Kuning Diambang Jurang Resesi Pasca Ekonomi Thailand Minus 12,2%

Rabu, 19 Agustus 2020 - 15:07 WIB
loading...
Indonesia Lampu Kuning...
Pasca ekonomi Thailand terkontraksi minus 12,2%, perekonomian Indonesia selangkah lagi akan menuju jurang resesi. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira menilai pasca ekonomi Thailand terkontraksi minus 12,2%, perekonomian Indonesia selangkah lagi akan menuju jurang resesi . Sebab, hubungan dagang dengan mereka akan mengalami defisit kian tajam setelah semester awal lalu juga mengalami hal serupa.

"Sepanjang semester I 2020 saja nilai ekspor dari Indonesia ke Thailand sudah turun 22.4% menjadi USD 2,4 miliar. Ini lampu kuning bahaya resesi setelah Singapura, Filipina dan Malaysia di kawasan ASEAN umumkan resesi," kata Bhima saat dihubungi, Rabu (19/8/2020).

(Baca Juga: Resesi Terdalam Sejak 1998 Telan Thailand )

Sejauh ini sudah empat negara di kawasan Asia Tenggara sudah terperosok ke jurang resesi akibat pandemi virus corona atau Covid-19. Keempatnya adalah Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand.

Menurut dia, itu akan membuat para investor asing dan lokal semakin takut menanamkan modalnya di Tanah Air. "Dari sisi pasar keuangan tentunya investor asing makin khawatir bahwa Indonesia bisa jatuh sama dengan Thailand," ujarnya.

(Baca Juga: Kacamata Ekonomi 2020, Nasib Indonesia Akan Sama dengan Malaysia )

Dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 2021 diprediksi juga akan minus bila dua faktor penentu pemulihan perekonomian tak ditangani secara optimal oleh pemerintah. Keduanya adalah penanganan pandemi virus dan realisasi stimulus pemulihan ekonomi belum optimal.

“Diperkirakan tahun 2021 ekonomi masih akan minus selama penanganan krisis pandemi dan realisasi stimulus belum optimal," jelasnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1429 seconds (0.1#10.140)