SAS Center hadir di Universitas Bakrie

Selasa, 19 November 2013 - 18:37 WIB
SAS Center hadir di...
SAS Center hadir di Universitas Bakrie
A A A
Sindonews.com - Menghadapi tantangan dalam menangani big data, Universitas Bakrie menjalin kerja sama dengan SAS, pemimpin software business dan layanan business analytics, meluncurkan SAS Center.

Melalui SAS Acedemic Program, Universitas Bakrie mengharapkan dapat membekali lulusannya dengan kemampuan software SAS sehingga dapat memberi nilai tambah entrepreneurship dan intrapreneurship skills yang diajarkan di kuliah.

Country Manager SAS Indonesia, Erwin Sukiato mengemukakan, universitas tidak hanya memperoleh lisensi software SAS secara tidak terbatas, baik bagi mahasiswa maupun dosen, tetapi juga memperoleh training for trainers, buku, materi pengajaran, datasets dan dukungan pengembangan kurikulum tentang SAS, sesuai dengan lingkungan business analytics.

"Universitas Bakrie telah berpartisipasi dalam program kami sejak 2012, dan kami sangat mendukung berdirinya SAS Center yang tersedia bagi mahasiswa dan civitas academica. Harapan kami, fasilitas ini akan mendukung usaha untuk menghasilkan para data scientist yang tidak hanya memiliki kemampuan menganalisa data, tetapi juga menginterpretasikan data melalui pemahaman bisnis,” ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Sindonews, Selasa (19/11/2013).

Menurut Erwin, dengan semakin tumbuhnya pemanfaatan business analytics di era big data, kebutuhan lulusan universitas yang memiliki pengetahuan tentang analytics juga akan semakin tinggi. Di Indonesia, SAS telah memiliki 56 customer dengan berbagai jenis industri. Mereka terdiri atas 24 bank, lima perusahaan pembiayaan, empat perusahaan asuransi, tiga institusi pemerintah, 12 universitas, dan lainnya adalah perusahaan manufaktur, tambang, telekomunikasi dan pertanian.

"Kami yakin di masa mendatang pertumbuhan pemanfaatan teknologi untuk pengelolaan big data akan semakin tinggi,” imbuhnya.

Rektor Universitas Bakrie, Sofia W Alisjahbana mengatakan, SAS merupakan salah satu perusahaan IT yang memiliki reputasi global dan pemimpin piranti lunak bisnis dalam business analytics.

"Hal ini sejalan dengan misi kami untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas, berdaya saing dan memiliki kompetensi yang diakui baik secara nasional maupun internasional,” ujarnya.

Menurut Sofia, di era persaingan global yang semakin ketat, business innovation harus diiringi dengan pemanfaatan teknologi agar dapat melipatgandakan performa dari bisnis tersebut. "SAS Center yang kami luncurkan hari ini merupakan usaha yang memanfaatkan teknologi aplikatif dalam kapabilitas analisa big data, inovasi proses, inovasi pengembangan pasar-produk untuk memberikan bekal kepada lulusan kami yang pada akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa," jelasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0878 seconds (0.1#10.140)