Daerah transmigrasi Sulsel dikucuri Rp15 M per kabupaten

Selasa, 19 November 2013 - 19:40 WIB
Daerah transmigrasi...
Daerah transmigrasi Sulsel dikucuri Rp15 M per kabupaten
A A A
Sindonews.com - Pemerintah pusat melalui Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI menganggarkan Rp15 miliar per Kabupaten untuk daerah tujuan transmigrasi di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Dirjen Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Jamaluddien Malik mengatakan, daerah transmigrasi meruapakan bagian dari master plan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI).

Pengembangan daerah tujuan transmigrasi, diharapkan dapat memicu pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Karena itu, kebijakan dan strategi kawasan transmigrasi harus sinergi dengan pembangunan daerah.

“Khusus di Sulsel ada tiga kabupaten yakni Luwu,Wajo dan tana Toraja yang berpotensi menjadi tujuan transmigrasi. Setiap tahun akan dikucurkan Rp15 miliar dana untuk infrastruktur pemukiman dari total Rp980 miliar anggaran yang akan dikucurkan," kata Jamaluddien saat seminar pembangunan kawasan transmigrasi di hotel Sahid, Selasa (19/11/2013).

Menurutnya, kontribusi daerah transmigrasi cukup tinggi dalam perekonomian. Khsuus di Sulsel menurut Jamaluddien, merupakan pusat produksi dan procesing pertanian, perkebunan serta perikanan sehingga bisa memicu pertumbuhan ekonomi baru.

Dalam kesempatan itu, dia juga berjanji akan melakukan penguatan industry di daerah transmigrasi, sehingga bisa menyerap tenaga kerja. “Untuk mencapainya perlu pembangunan infrastruktur dan kemudahan investasi suatu daerah. Kita berharap kucuran aggaran yang dilakukan tiap tahun bisa menopang sektor ekonomi rakyat," ujarnya.

Ketua Umum Persatuan Anak Transmigran Indonesia (Patri), Prof Muhajir Utomo mengatakan, kegiatan ekonomi saat ini masih terpusat di pulau Jawa. Faktor ketimpangan inilah yang memicu suatu daerah menjadi terbelakang.

"Kegiatan ekonomi dan infrastruktur masih terpusat di pulau Jawa, sebanyak 70 persen kegiatan pembangunan ekonomi masih didomonasi Jawa sehigga ada ketimpangan kewilayahan," ujarnya.

Menurut guru besar Universitas Lampung ini, wilayah pedesaan harus menjadi pusat keunggulan. Penguatan sektor pertanian harus dicanangkan untuk mempercepat peningkatan ekonomi di pedesaan. Sayangnya, masih banyak desa yang belum memiliki infrastruktur jalan yang memadai, listrik dan sarana telefon.

“Daerah transmigrasi harus menjadi motor penggerak koridor ekonomi sehingga harus didukung oleh infrastruktur yang baik. Adanya sokongan pemerintah pusat harus bisa menjukkan perubahan nyata kemajuan daerah transmigran," tandasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7723 seconds (0.1#10.140)