Kadin imbau bank tak rem kredit UMKM di 2014

Senin, 25 November 2013 - 11:35 WIB
Kadin imbau bank tak...
Kadin imbau bank tak rem kredit UMKM di 2014
A A A
Sindonews.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengimbau agar perbankan tidak mengerem ekspansi kredit sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pada tahun depan karena prospek investasi dan bisnis UMKM masih menarik dan atraktif. Hal ini menanggapi rencana perbankan yang akan mengerem pertumbuhan kredit pada tahun depan.

“Justru tahun depan, kita harapkan bank-bank nasional kita lebih ekspansif lagi kreditnya ke sektor UMKM ini,” kata Wakil Ketua Umum (WKU) Kadin bidang UKM dan Koperasi Erwin Aksa dalam rilisnya di Jakarta, Senin (25/11/2013).

Dia menegaskan, hambatan UMKM pada tahun depan masih pada akses pembiayaan. Karena itu, dia mendorong agar kredit terhadap UMKM terus ditingkatkan untuk mengantisipasi kemungkinan penurunan investasi yang dilakukan usaha besar.

“Usaha besar ini kan masih banyak menunggu agenda Pemilu 2014, sedangkan UMKM tidak melihat itu sebab mereka ini banyak bergerak di bidang ritel, konsumsi dan perdagangan serta jasa, yang memang tidak terpengaruh oleh agenda-agenda politik,” tutur Erwin.

Sementara itu, tanda-tanda pelambatan kredit secara umum terlihat mulai akhir tahun ini menjadi 20 persen. Padahal, realisasi kredit semua sektor pada kuartal III/2013 mencapai 23,4 persen.

Adapun Bank Sentral memproyeksi pertumbuhan kredit perbankan pada tahun depan pada kisaran 15-17 persen, dengan ditopang pertumbuhan dana pihak ketiga pada kisaran yang sama. Empat bank pelat merah berencana mengerem pertumbuhan kreditnya pada 2014 mendatang.

Di samping itu, dia meminta peranan UMKM dalam mendorong investasi nasional ke depan harus ditingkatkan. Tahun lalu, realisasi investasi UMKM mencapai 51,5 persen atau Rp30,1 triliun dari total investasi nasional. Sedangkan usaha besar 48,5 persen.

Namun ekspor UMKM baru sebanyak 14,1 persen atau Rp166,6 triliun dari ekspor nonmigas. Sedangkan usaha besar sebanyak 85,9 persen.

Erwin menuturkan, pertumbuhan UMKM harus tetap dijaga untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan angkatan kerja. UMKM menyerap 97,2 persen atau 107 juta orang dari total angkatan kerja. Sedangkan sisanya oleh usaha besar sebanyak 2,8 persen.

Kontribusi UMKM terhadap perekonomian juga harus tetap digenjot mengingat potensinya masih sangat besar. Kontribusi UMKM atas Produk Domestic Bruto (PDB) sebesar 57,5 persen atau Rp 1.451,4 trilun. Sedangkan usaha besar yakni 42,5 persen.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6305 seconds (0.1#10.140)