RI kelola sistem informasi mineral se-ASEAN

Selasa, 26 November 2013 - 11:41 WIB
RI kelola sistem informasi...
RI kelola sistem informasi mineral se-ASEAN
A A A
Sindonews.com - ASEAN Senior Official Meeting on Mineral (ASOMM) merupakan bagian dari ASEAN Ministry Meeting on Mineral (AMIM) mempunyai empat working group dan satu di antaranya Working Group on Mineral Information and Database (WGMID).

Dalam working group ini Indonesia ditunjuk sebagai pengelola sistem informasi mineral ASEAN yang dijadikan sebagai sarana informasi bersama dalam pengelolaan mineral di lingkungan negara anggota.

Adapun Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ditunjuk menjadi vocal point dan bertugas membangun suatu sistem informasi yang berbasis web.

"Terdapat tiga working group, antara lain capacity building, mineral, sustainable development dan mineral database. Ini akan ada project proposal yang diajukan oleh anggota, sehingga akan ketahuan yang menjadi fokus negara Asean," tutur Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Sukyar usai acara Opening ASOMM ke 13 di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, Selasa (26/11/2013).

Sistem informasi dan database mineral ASEAN mulai dikembangkan pada 2005. Sistem ini berupa aplikasi berbasis web, sehingga semua negara anggota dapat melakukan sharing data dan informasi mengenai mineral melalui aplikasi secara online dari negara masing-masing.

"Mineral database ini untuk seluruh ASEAN. Kenapa penting karena dari sana akan ketahuan kekuatan dari masing-masing negara ASEAN. Siapa mempunyai apa dan berapa besar ini nanti ada kaitan dengan supply and demand serta akses private sector ke mineral," kata dia.

Menurut dia, sistem aplikasi ini tersimpan dalam satu server yang ditempatkan di Badan Geologi dan berperan sebagai administrator dari sistem ini.

Database sistem berisi data dan informasi mengenai mineral dari aspek sumber daya (resources), perdagangan (trade), penelitian dan pengembangan (research & development), supply and demand, capacity buiding, peraturan (legislation), dan profil perusahaan.

Selain itu, Indonesia sebagai koordinator dan vocal point working group, Indonesia memiliki keuntungan menguasai fisik dan memiliki akses tak terbatas ke dalam sistem.

Tidak hanya itu, Indonesia juga mendapat prioritas untuk mendapatkan bantuan dari negara plus three (Jepang, Korea, China), terutama dalam capacity building. Hal ini terlihat dari jumlah undangan pelatihan ke Jepang untuk Indonesia yang lebih banyak.

Di samping itu, Indonesia juga lebih dikenal di antara negara anggota dan negara plus three. Setiap empat tahun, kerja sama mineral ASEAN menyusun rencana aksi yang disepakati dan diimplementasikan dalam bentuk kegiatan.

"Kerja sama ini membangun supaya tidak terjadi ekses supply di dunia karena negara ASEAN merupakan negara yang kaya akan mineral," tutur dia.

Di sisi lain, keterkaitan dengan ASEAN Economic Community (AEC) 2015 program ini bertujuan meningkatkan kapasitas di bidang mineral, mulai dari eksplorasi, eksploitasi, processing, dan environment protection. Dengan begitu, kapasitas di bidang mineral dapat lebih ditingkatkan di negara-negara ASEAN.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8524 seconds (0.1#10.140)