Asita Travel Fair Sulsel resmi dibuka
A
A
A
Sindonews.com - Penyelenggaraan pameran Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sulsel di Gedung Manunggal Resmi di buka oleh Asisten II Pemprov Sulsel, Ama Saing, Kamis (28/11/2013).
Menurut dia, pariwisata mempunyai mata rantai ekonomi yang sangat panjang, dan beberapa rangkaian produk memberikan manfaat sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Memang perlu membesarkan Asita Travel Fair. Kalau ini bisa dibesarkan, maka Asita Travel Fair ini bisa di branding dan memang Asita harus dibantu," jelas dia.
Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa okupansi (tingkat hunian) di hotel-hotel di Makassar saat ini sudah diatas 70 persen, sehingga hotel-hotel juga harus memiliki mitra dengan hotel lain, sehingga tidak menolak tamu yang datang. Karena itu akan menjadi dampak buruk.
Masyarakan Sulsel dinilai memiliki ekonomi yang sudah mapan, sehingga hal itu diharapkan dapat membantu kemapanan pariwisata yang ada di Sulsel khususnya.
Sementara itu, Ketua Asita Sulsel Didi Leonardo Manaba mengatakan, Asita sangat mendukung event-event dalam hal pengembangan pariwisata baik di Sulsel dan juga domestik, beberapa Airlines seperti Garuda Indonesia, Air Asia, Sriwijaya, Dan Bank Mandiri, hotel serta beberapa sponsor lainnyan dengan menghadirkan sekitar 20 travel agent.
"Dukungan airlines yang menjadi Hub Indonesia Timur ini bisa menjadi kesepakatan bagus untuk menjual potensi wisata di Sulsel dan Domestik serta mendukung program pemerinta yakni cintailah negeri sendiri. Momentum ini dimanfaatkan sehingga tidak ada kata-kata low season, dengan mengisi setahun penuh pergerakan pariwisata khususnya di Indonesia Timur," jelas Didi.
Event yang baru pertama kali digelar di Makassar ini, diharapkan bisa menjadi agenda tahunan dan berlangsung dua tahun sekali. "Mudah-mudahan bisa berjalan lancar hingga tiga hari kedepan. Disini banyak pilihan paket wisata murah," tandas Didi.
Seblumnya event tersebut sudah digelar di Medan dan Bandung. Di Makassar sendiri ditargetkan bisa menggaet pengunjung hingga 5000 orang, dan target transaksi mencapai Rp10 Miliar. Dengan total boot 40, dari 60 perusahaan yang turut berpartisipasi.
Menurut dia, pariwisata mempunyai mata rantai ekonomi yang sangat panjang, dan beberapa rangkaian produk memberikan manfaat sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Memang perlu membesarkan Asita Travel Fair. Kalau ini bisa dibesarkan, maka Asita Travel Fair ini bisa di branding dan memang Asita harus dibantu," jelas dia.
Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa okupansi (tingkat hunian) di hotel-hotel di Makassar saat ini sudah diatas 70 persen, sehingga hotel-hotel juga harus memiliki mitra dengan hotel lain, sehingga tidak menolak tamu yang datang. Karena itu akan menjadi dampak buruk.
Masyarakan Sulsel dinilai memiliki ekonomi yang sudah mapan, sehingga hal itu diharapkan dapat membantu kemapanan pariwisata yang ada di Sulsel khususnya.
Sementara itu, Ketua Asita Sulsel Didi Leonardo Manaba mengatakan, Asita sangat mendukung event-event dalam hal pengembangan pariwisata baik di Sulsel dan juga domestik, beberapa Airlines seperti Garuda Indonesia, Air Asia, Sriwijaya, Dan Bank Mandiri, hotel serta beberapa sponsor lainnyan dengan menghadirkan sekitar 20 travel agent.
"Dukungan airlines yang menjadi Hub Indonesia Timur ini bisa menjadi kesepakatan bagus untuk menjual potensi wisata di Sulsel dan Domestik serta mendukung program pemerinta yakni cintailah negeri sendiri. Momentum ini dimanfaatkan sehingga tidak ada kata-kata low season, dengan mengisi setahun penuh pergerakan pariwisata khususnya di Indonesia Timur," jelas Didi.
Event yang baru pertama kali digelar di Makassar ini, diharapkan bisa menjadi agenda tahunan dan berlangsung dua tahun sekali. "Mudah-mudahan bisa berjalan lancar hingga tiga hari kedepan. Disini banyak pilihan paket wisata murah," tandas Didi.
Seblumnya event tersebut sudah digelar di Medan dan Bandung. Di Makassar sendiri ditargetkan bisa menggaet pengunjung hingga 5000 orang, dan target transaksi mencapai Rp10 Miliar. Dengan total boot 40, dari 60 perusahaan yang turut berpartisipasi.
(gpr)