Pertamina resmi kelola Blok Siak
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah secara resmi menghentikan kontrak Blok minyak Siak oleh PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) serta Blok Kampar yang dikelola PT Medco EP Indonesia kemudian menyerahkan pengelolaan kedua blok tersebut kepada PT Pertamina (Persero).
“Pengelolaan kedua blok tersebut mulai tanggal 28 November pukul 00.00 diserahkan kepada Pertamina sebagai perusahaan milik Negara,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik sebelum acara pertemuan Menteri Mineral Asean di Nusa Dua, Bali, Kamis (28/11/2013).
Menurut dia, pihaknya sudah melakukan koordinasi baik dengan SKK Migas maupun Pertamina, sehubungan pengalihan hak pengelolaan kedua blok minyak tersebut. Penghentian kontrak Blok Siak Chevron didasarkan pada kinerja Pertamina yang dinilai sudah mampu mengelola blok yang memproduksi sekitar 2.000 barel minyak per hari (bph).
Selain itu, pengelolaan Blok Siak oleh Chevron yang sudah 50 tahun dinilai sudah cukup lama, sehingga wajar jika saat ini diserahkan kepada Pertamina. Dia mengaku sudah berbicara dengan pihak Chevron sehubungan keputusan tersebut.
“Pemerintah tetap melakukan kerja sama dengan Chevron yang masih mengelola sejumlah blok minyak dan gas di wilayah lainnya,” tutur dia.
Sedangkan untuk Blok Kampar yang dikelola Medco, proses pengambilan keputusannya lebih mudah karena sama-sama perusahaan nasional. Dalam penyerahan pengelolaan Blok Siak pemerintah memberikan masa transisi paling lama selama enam bulan.
“Masa transisi dibutuhkan untuk keperluan pengalihan berbagai aset, data dan sebagainya. Selama transisi operator sementara akan mendapat fee,” ucap dia.
Kedua operator baik Chevron maupun Medco akan tetap menjadi operator sementara sampai masa transisi selesai. Kebijakan ini dengan pertimbangan agar kegiatan produksi di kedua blok tersebut tetap berjalan normal, sehingga tidak berdampak pada produksi migas nasional.
"Khusus untuk partisipasi daerah, pihak BUMD Riau bisa melakukan pembicaraan B to B dengan Pertamina setelah sepenuhnya dipegang oleh Pertamina," kata dia.
“Pengelolaan kedua blok tersebut mulai tanggal 28 November pukul 00.00 diserahkan kepada Pertamina sebagai perusahaan milik Negara,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik sebelum acara pertemuan Menteri Mineral Asean di Nusa Dua, Bali, Kamis (28/11/2013).
Menurut dia, pihaknya sudah melakukan koordinasi baik dengan SKK Migas maupun Pertamina, sehubungan pengalihan hak pengelolaan kedua blok minyak tersebut. Penghentian kontrak Blok Siak Chevron didasarkan pada kinerja Pertamina yang dinilai sudah mampu mengelola blok yang memproduksi sekitar 2.000 barel minyak per hari (bph).
Selain itu, pengelolaan Blok Siak oleh Chevron yang sudah 50 tahun dinilai sudah cukup lama, sehingga wajar jika saat ini diserahkan kepada Pertamina. Dia mengaku sudah berbicara dengan pihak Chevron sehubungan keputusan tersebut.
“Pemerintah tetap melakukan kerja sama dengan Chevron yang masih mengelola sejumlah blok minyak dan gas di wilayah lainnya,” tutur dia.
Sedangkan untuk Blok Kampar yang dikelola Medco, proses pengambilan keputusannya lebih mudah karena sama-sama perusahaan nasional. Dalam penyerahan pengelolaan Blok Siak pemerintah memberikan masa transisi paling lama selama enam bulan.
“Masa transisi dibutuhkan untuk keperluan pengalihan berbagai aset, data dan sebagainya. Selama transisi operator sementara akan mendapat fee,” ucap dia.
Kedua operator baik Chevron maupun Medco akan tetap menjadi operator sementara sampai masa transisi selesai. Kebijakan ini dengan pertimbangan agar kegiatan produksi di kedua blok tersebut tetap berjalan normal, sehingga tidak berdampak pada produksi migas nasional.
"Khusus untuk partisipasi daerah, pihak BUMD Riau bisa melakukan pembicaraan B to B dengan Pertamina setelah sepenuhnya dipegang oleh Pertamina," kata dia.
(rna)