Pengangguran di Zona Euro turun jadi 12,1%
A
A
A
Sindonews.com - Badan Statistik Eropa, Eurostat melaporkan tingkat pengangguran di 17 negara Zona Euro turun menjadi 12,1 persen pada Oktober 2013, dari rekor tertinggi 12,2 persen September lalu. Total orang keluar dari pekerjaan turun 61.000 menjadi 19,3 juta orang.
"Pengangguran tetap sangat mengkhawatirkan dan tampaknya tidak mungkin turun tajam dalam waktu dekat yang kemungkinan akan membatasi belanja konsumen," ujar Howard Archer, analis IHS Global Insight, seperti dilansir dari AFP, Jumat (29/11/2013).
Johnathan Loynes, analis dari Capital Economics melihat data pekerjaan pada Oktober sebuah kejutan sederhana yang menyenangkan. Tapi, tidak mengubah gambaran dari pasar tenaga kerja yang sangat lemah.
"Pertumbuhan dekat di tempat yang cukup kuat untuk membuat terobosan serius terhadap total pengangguran, khususnya di negara-negara pinggiran tempat pengangguran tertinggi. Tercatat tingkat pengangguran naik lebih lanjut di Spanyol. Singkatnya pengangguran masih tinggi," tandas Loynes.
Krisis utang yang melanda Eropa telah menyerang pertumbuhan dan lapangan pekerjaan, dengan kebijakan penghematan pemerintah mengisap permintaan dari ekonomi. Mereka pun saat ini masih kesulitan untuk bangkit.
"Pengangguran tetap sangat mengkhawatirkan dan tampaknya tidak mungkin turun tajam dalam waktu dekat yang kemungkinan akan membatasi belanja konsumen," ujar Howard Archer, analis IHS Global Insight, seperti dilansir dari AFP, Jumat (29/11/2013).
Johnathan Loynes, analis dari Capital Economics melihat data pekerjaan pada Oktober sebuah kejutan sederhana yang menyenangkan. Tapi, tidak mengubah gambaran dari pasar tenaga kerja yang sangat lemah.
"Pertumbuhan dekat di tempat yang cukup kuat untuk membuat terobosan serius terhadap total pengangguran, khususnya di negara-negara pinggiran tempat pengangguran tertinggi. Tercatat tingkat pengangguran naik lebih lanjut di Spanyol. Singkatnya pengangguran masih tinggi," tandas Loynes.
Krisis utang yang melanda Eropa telah menyerang pertumbuhan dan lapangan pekerjaan, dengan kebijakan penghematan pemerintah mengisap permintaan dari ekonomi. Mereka pun saat ini masih kesulitan untuk bangkit.
(dmd)