DPR: Rupiah melemah, BI seperti ketakutan
A
A
A
Sindonews.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang terus melemah, disinyalir salah satunya dikarenakan ketakutan Bank Indonesia (BI) yang akan kehabisan cadangan devisa untuk melakukan stabilisasi nilai tukar.
Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Harry Azhar Azis saat dihubungi Sindonews, Minggu (1/12/2013).
Harry mengatakan, BI cenderung ketakutan karena potensi pengucuran cadangan devisa dalam enam bulan ke depan apabila kondisi rupiah seperti ini akan mencapai USD80 miliar. Sementara, saat ini cadangan devisa BI sudah mencapai USD97 miliar.
"BI akan bertahan, dan sama saja kondisi seperti ini seperti melihat tangan BI terikat," ujar Harry.
Selain itu, dia juga melihat kebijakan menaikkan tingkat suku bunga BI (BI Rate) sebesar 0,25 bps menjadi 7,5 persen tidak akan berjalan efektif.
"Keadaan-keadaan seperti ini akan membuat bauran kebijakan BI seperti BI Rate tidak akan menjadi efektif," pungkas Harry.
Seperti diketahui, berdasarkan data Bloomberg, rupiah pada Kamis (28/11/2013) menembus level Rp12.018/USD. Namun, sehari setelahnya atau Jumat (29/11/2013), mata uang lokal berhasil menguat ke level R11.965/USD setelah Bank Indonesia melakukan intervensi ke pasar valuta asing (valas).
Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Harry Azhar Azis saat dihubungi Sindonews, Minggu (1/12/2013).
Harry mengatakan, BI cenderung ketakutan karena potensi pengucuran cadangan devisa dalam enam bulan ke depan apabila kondisi rupiah seperti ini akan mencapai USD80 miliar. Sementara, saat ini cadangan devisa BI sudah mencapai USD97 miliar.
"BI akan bertahan, dan sama saja kondisi seperti ini seperti melihat tangan BI terikat," ujar Harry.
Selain itu, dia juga melihat kebijakan menaikkan tingkat suku bunga BI (BI Rate) sebesar 0,25 bps menjadi 7,5 persen tidak akan berjalan efektif.
"Keadaan-keadaan seperti ini akan membuat bauran kebijakan BI seperti BI Rate tidak akan menjadi efektif," pungkas Harry.
Seperti diketahui, berdasarkan data Bloomberg, rupiah pada Kamis (28/11/2013) menembus level Rp12.018/USD. Namun, sehari setelahnya atau Jumat (29/11/2013), mata uang lokal berhasil menguat ke level R11.965/USD setelah Bank Indonesia melakukan intervensi ke pasar valuta asing (valas).
(izz)