Perang aksi beli dan jual warnai IHSG
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan diuji ketahanannya pada perdagangan perdana di awal bulan terakhir tahun 2013 oleh sengitnya pertarungan aksi beli dan jual di tengah penantian rilis neraca perdagangan dan inflasi Indonesia yang akan diumumkan hari ini.
"Pada perdagangan hari ini diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.200-4.243 dan resistance 4.267-4.270. Pertarungan antar kekuatan beli dan jual akan membuat IHSG variatif karena masih dalam tren penurunannya," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Senin (2/11/2013).
Dengan masih betahnya IHSG berada pada tren penurunannya, para investor diminta untuk mewaspadai pembalikan arah ke pelemahan meskipun tak tertutup peluang menguat di awal bulan ini.
"Waspadai down reversal bila data-data di awal pekan tidak sesuai dengan estimasi," ujar Reza.
Dari luar negeri, setidaknya ada sejumlah data ekonomi yang akan menjadi perhatian sentimen, antara lain balance of trade and inflation rate Korea Selatan, capital spending Jepang, NBS manufacturing PMI, HSBC services PMI and nonmanufacturing PMI China, building permits, retail sales, GDP and RBA interest rate Australia, inflation rate, balance of trade.
Selain itu, ada juga HSBC PMI Indonesia, market manufacturing and market services PMI Jerman, market manufacturing, house price index, construction PMI and retail sales Inggris, markit manufacturing and market services PMI Perancis.
Ada juga market manufacturing and market services PMI Italia, market manufacturing and market services PMI Spanyol, market manufacturing, retail sales and market services PMI zona Eropa, market manufacturing, redbook, new home sales, initial jobless claims and construction spending AS dan lainnya.
"Diharapkan rilis data-data ekonomi di awal pekan dapat lebih baik untuk mengurangi tekanan jual, namun tetap mewaspadai potensi pembalikan arah," pungkas dia.
"Pada perdagangan hari ini diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.200-4.243 dan resistance 4.267-4.270. Pertarungan antar kekuatan beli dan jual akan membuat IHSG variatif karena masih dalam tren penurunannya," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Senin (2/11/2013).
Dengan masih betahnya IHSG berada pada tren penurunannya, para investor diminta untuk mewaspadai pembalikan arah ke pelemahan meskipun tak tertutup peluang menguat di awal bulan ini.
"Waspadai down reversal bila data-data di awal pekan tidak sesuai dengan estimasi," ujar Reza.
Dari luar negeri, setidaknya ada sejumlah data ekonomi yang akan menjadi perhatian sentimen, antara lain balance of trade and inflation rate Korea Selatan, capital spending Jepang, NBS manufacturing PMI, HSBC services PMI and nonmanufacturing PMI China, building permits, retail sales, GDP and RBA interest rate Australia, inflation rate, balance of trade.
Selain itu, ada juga HSBC PMI Indonesia, market manufacturing and market services PMI Jerman, market manufacturing, house price index, construction PMI and retail sales Inggris, markit manufacturing and market services PMI Perancis.
Ada juga market manufacturing and market services PMI Italia, market manufacturing and market services PMI Spanyol, market manufacturing, retail sales and market services PMI zona Eropa, market manufacturing, redbook, new home sales, initial jobless claims and construction spending AS dan lainnya.
"Diharapkan rilis data-data ekonomi di awal pekan dapat lebih baik untuk mengurangi tekanan jual, namun tetap mewaspadai potensi pembalikan arah," pungkas dia.
(rna)