Inflasi pedesaan di Aceh tertinggi se-Sumatera
Senin, 02 Desember 2013 - 15:10 WIB

Inflasi pedesaan di Aceh tertinggi se-Sumatera
A
A
A
Sindonews.com - Pedesaan di Provinsi Aceh mengalami inflasi tertinggi di Sumatera pada November 2013 dengan indeks 0,40 persen. Inflasi ini dipicu karena naiknya harga barang dan jasa pada delapan sub kelompok komoditas.
"Inflasi pedesaan di Aceh ini tertinggi dibanding 10 provinsi lain di Pulau Sumatera," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Hermanto saat konferensi pers di Banda Aceh, Senin (2/12/2013).
Selain Aceh, enam provinsi lain yang mengalami inflasi pedesaan adalah Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Sumatera Utara dan yang terendah Jambi dengan indeks 0,07 persen.
Tiga provinsi lainya yaitu Lampung, Bangka Belitung dan Bengkulu mengalami deflasi pada bulan lalu. Hermanto mengatakan, pedesaan di Aceh mengalami inflasi karena terjadinya kenaikan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,40 persen.
Hal itu dipengaruhi dari kenaikan harga yang mencapai 0,48 persen pada sub kelompok komoditas bahan makanan, transportasi dan komunikasi, makanan jadi, kesehatan, sandang, perumahan serta pendidikan, rekreasi dan olah raga.
Kenaikan harga itu juga mendongkrak inflasi Aceh secara keseluruhan pada November 2013 sebesar 0,26 persen. Kenaikan harga terbanyak terjadi di Lhokseumawe, sehingga Harga Indeks Konsumen (IHK) di kota terbesar kedua di Aceh itu naik sebesar 0,65 persen.
Sementara, IHK Banda Aceh turun atau deflasi 0,13 persen, BPS mencatat laju inflasi Aceh sepanjang 2013 mencapai 6,99 persen atau secara year on year sebesar 7,52 persen.
"Inflasi pedesaan di Aceh ini tertinggi dibanding 10 provinsi lain di Pulau Sumatera," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Hermanto saat konferensi pers di Banda Aceh, Senin (2/12/2013).
Selain Aceh, enam provinsi lain yang mengalami inflasi pedesaan adalah Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Sumatera Utara dan yang terendah Jambi dengan indeks 0,07 persen.
Tiga provinsi lainya yaitu Lampung, Bangka Belitung dan Bengkulu mengalami deflasi pada bulan lalu. Hermanto mengatakan, pedesaan di Aceh mengalami inflasi karena terjadinya kenaikan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,40 persen.
Hal itu dipengaruhi dari kenaikan harga yang mencapai 0,48 persen pada sub kelompok komoditas bahan makanan, transportasi dan komunikasi, makanan jadi, kesehatan, sandang, perumahan serta pendidikan, rekreasi dan olah raga.
Kenaikan harga itu juga mendongkrak inflasi Aceh secara keseluruhan pada November 2013 sebesar 0,26 persen. Kenaikan harga terbanyak terjadi di Lhokseumawe, sehingga Harga Indeks Konsumen (IHK) di kota terbesar kedua di Aceh itu naik sebesar 0,65 persen.
Sementara, IHK Banda Aceh turun atau deflasi 0,13 persen, BPS mencatat laju inflasi Aceh sepanjang 2013 mencapai 6,99 persen atau secara year on year sebesar 7,52 persen.
(izz)