Tender berbelit-belit bikin BUMN kesusahan
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan mengungkapkan, banyak kendala yang mengakibatkan perusahaan BUMN, terutama BUMN karya, sulit untuk menggarap proyek-proyek infrastruktur.
Dia mengatakan, prosedur tender yang berbelit-belit seringkali memakan waktu bertahun-tahun, hanya untuk menyatakan proyek tersebut tidak layak secara ekonomis bagi swasta, hanya agar proyek tersebut kemudian digarap BUMN.
"Caranya berbelit-belit. Ditenderkan dulu, kalau enggak ada peserta baru ditenderkan lagi. Dengan cara itu kita sudah kehilangan tiga tahun," ujar Dahlan di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (3/12/2013).
Salah satu contohnya, kata dia yaitu dalam pengerjaan tol Trans Sumatera. Di mana BUMN karya tidak dapat mengerjakan proyek tersebut dengan cepat karena prosedur keekonomian yang terlalu lama.
"Kalau kita jadi Menteri satu tahun belajar, tiga tahunnya malah habis buat tender, ujung-ujungnya kita enggak ngerjain apa-apa," imbuhnya.
Dahlan juga heran dengan proses tersebut. Pasalnya Indonesia memiliki konsultan yang cukup jago dalam mengerjakan studi kelayakan selama enam bulan. "BUMN sudah besar, uang banyak, tenaga ada, tinggal kerja. Tapi Surat Kerja enggak turun-turun," ungkap dia.
Mantan Direktur Utama PLN ini meminta seluruh pihak melihat jalan tol Bali Mandara sepanjang 12 km yang pembangunannya hanya memakan waktu 12 bulan sebagai proyek infrastruktur percontohan. "Karena di lain sisi proyek tol Waru-Juanda sepanjang 12 km memakan waktu 12 tahun," pungkas Dahlan.
Dia mengatakan, prosedur tender yang berbelit-belit seringkali memakan waktu bertahun-tahun, hanya untuk menyatakan proyek tersebut tidak layak secara ekonomis bagi swasta, hanya agar proyek tersebut kemudian digarap BUMN.
"Caranya berbelit-belit. Ditenderkan dulu, kalau enggak ada peserta baru ditenderkan lagi. Dengan cara itu kita sudah kehilangan tiga tahun," ujar Dahlan di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (3/12/2013).
Salah satu contohnya, kata dia yaitu dalam pengerjaan tol Trans Sumatera. Di mana BUMN karya tidak dapat mengerjakan proyek tersebut dengan cepat karena prosedur keekonomian yang terlalu lama.
"Kalau kita jadi Menteri satu tahun belajar, tiga tahunnya malah habis buat tender, ujung-ujungnya kita enggak ngerjain apa-apa," imbuhnya.
Dahlan juga heran dengan proses tersebut. Pasalnya Indonesia memiliki konsultan yang cukup jago dalam mengerjakan studi kelayakan selama enam bulan. "BUMN sudah besar, uang banyak, tenaga ada, tinggal kerja. Tapi Surat Kerja enggak turun-turun," ungkap dia.
Mantan Direktur Utama PLN ini meminta seluruh pihak melihat jalan tol Bali Mandara sepanjang 12 km yang pembangunannya hanya memakan waktu 12 bulan sebagai proyek infrastruktur percontohan. "Karena di lain sisi proyek tol Waru-Juanda sepanjang 12 km memakan waktu 12 tahun," pungkas Dahlan.
(izz)