Kadin: Penangguhan UMP terbanyak di Tangerang
A
A
A
Sindonews.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mencatat, bahwa jumlah pengusaha yang meminta penangguhan penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) di Kota Tangerang, Banten merupakan jumlah penangguhan terbanyak di Indonesia.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Ketenagakerjaan, Benny Soetrisno mengatakan, jumlah pengusaha yang meminta penangguhan di Kota Tangerang mencapai 39 perusahaan.
"Mayoritas dari mereka adalah padat karya dan bukan hanya garmen, tapi juga sepatu," ungkap Benny di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (12/12/2013).
Tidak hanya di Tangerang, Benny juga mencatat ada 17 perusahaan yang ada di dalam Kawasan Berikat Nusantara (KBN) di Jakarta yang juga meminta penangguhan penetapan UMP tersebut. "Selain itu di kota lain seperti Bandung juga ada penangguhan," imbuhnya.
Dia beralasan, banyaknya penangguhan ini masih didominasi terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terus berdampak kepada harga komoditas. Sehingga membebani para pengusaha tersebut.
"Semakin rupiah nyungsep, harganya akan semakin murah karena harga komoditas ini termasuk yang dipengaruhi nilai tukar," pungkasnya.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Ketenagakerjaan, Benny Soetrisno mengatakan, jumlah pengusaha yang meminta penangguhan di Kota Tangerang mencapai 39 perusahaan.
"Mayoritas dari mereka adalah padat karya dan bukan hanya garmen, tapi juga sepatu," ungkap Benny di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (12/12/2013).
Tidak hanya di Tangerang, Benny juga mencatat ada 17 perusahaan yang ada di dalam Kawasan Berikat Nusantara (KBN) di Jakarta yang juga meminta penangguhan penetapan UMP tersebut. "Selain itu di kota lain seperti Bandung juga ada penangguhan," imbuhnya.
Dia beralasan, banyaknya penangguhan ini masih didominasi terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terus berdampak kepada harga komoditas. Sehingga membebani para pengusaha tersebut.
"Semakin rupiah nyungsep, harganya akan semakin murah karena harga komoditas ini termasuk yang dipengaruhi nilai tukar," pungkasnya.
(izz)