Open access buat saham PGAS merosot 12,85%

Jum'at, 13 Desember 2013 - 11:53 WIB
Open access buat saham PGAS merosot 12,85%
Open access buat saham PGAS merosot 12,85%
A A A
Sindonews.com - Rencana penerapan kebijakan akses bersama (open access) kepada seluruh jalur pipa gas milik PT Perusahaan Gas Nasional Tbk (PGAS) diperkirakan akan melanjutkan tren penurunan harga saham BUMN gas tersebut.

Analis Ciptadana Securities Wilim Hadiwijaya menjelaskan, sejak mencuat kembali wacana open access, harga saham PGAS sudah merosot 12,85 persen.

“Kebijakan open access merupakan ancaman potensial bagi saham PGAS karena kebijakan ini akan menimbulkan persaingan baru yang akan berdampak pada penurunan pendapatan dan laba perseroan,” ujar Wilim dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (13/12/2013).

Wilim menjelaskan, jika aturan yang tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 19/2009 tersebut terlaksana, maka pemilik sumur gas dan trader bisa menjual gas langsung ke konsumen dengan menyalurkan melalui pipa gas transmisi milik PGAS.

Jika semula PGAS bertindak sebagai distributor tunggal untuk kebutuhan gas industri dan rumah tangga, dengan kebijakan open access terbuka ruang bagi kompetitor untuk menyalurkan gas melalui kerja sama sewa jalur pipa gas kepada PGAS.

Analis KDB Daewoo Securities Andrew Argado menambahkan, meski PGAS akan memperoleh pendapatan dari penyewaan pipa transmisi gas, perusahaan pelat merah itu akan kehilangan keistimewaan dalam memonopoli distribusi gas dan transmisi gas di Indonesia. Dampaknya adalah akan terjadinya persaingan harga yang menyebabkan pendapatan PGAS diproyeksikan mengalami penurunan.

“Sumber utama pendapatan PGAS adalah dari bisnis distribusi dan transmisi gas. Kontribusi pendapatan dari distribusi gas masih 80 persen, sehingga adanya nilai kontrak penyewaan pipa transmisi gas belum dapat menutup selisih marjin yang akan diperoleh,” tutur Andrew.

Sebelumnya, Direktur Utama PGAS Hendi P Santoso mengungkapkan bahwa perseroan telah menerapkan open access pada pipa transmisi gas sepanjang 2.000 kilometer (km) dari total pipa transmisi gas perseroan sepanjang 6.000 km.

“Pipa kami sepanjang 2.000 kilometer sudah open access. Kami sudah penuhi aturan yang ada,” ujar dia.

Namun menurut anggota Komisi VII DPR RI Milton Pakpahan, PGAS harus menerapkan kebijakan open access pada seluruh pipa karena open access akan menciptakan efisiensi, sehingga konsumen akan mendapatkan harga gas yang murah.

Open access harus semua, jangan setengah apalagi seperempat. PGAS jangan hanya cari untung saja. Apa karena sebagian saham publiknya dikuasai asing lalu tidak mau membuka monopoli?” kata dia.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 42,6 persen saham PGAS dikuasai publik, sisanya milik pemerintah Republik Indonesia. Sejak wacana open access pada Oktober 2013, investor mulai melakukan antisipasi dengan menjual sebagian portofolio sahamnya di PGAS.

Harga saham PGAS pada 21 Oktober 2013 masih bertengger di level Rp5.450 per saham, sedangkan pada 12 Desember 2013 di level Rp4.750 per saham atau turun 12,85 persen selama tiga pekan terakhir. Pada akhir sesi I hari ini, harga saham PGAS kembali turun ke level RpRp4.675.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4857 seconds (0.1#10.140)