IHSG berpotensi kembali tertekan

Senin, 16 Desember 2013 - 08:22 WIB
IHSG berpotensi kembali...
IHSG berpotensi kembali tertekan
A A A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan ini berpotensi kembali tertekan karena jelang kaputusan tapering off Bank Sentral Amerika Serikat the Fed.

"Kondisi IHSG dihari Senin merujuk kejatuhan EIDO 1,52 persen, kenaikan tipis Dow Jones 15,93 poin (0,10 persen) dan rupiah ditutup di level Rp12.100, maka saya memperkirakan IHSG berpotensi kembali tertekan," prediksi Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang, Senin (16/12/2013).

Dia memperkirakan, IHSG hari ini akan bergerak dalam rentang 4.132-4.205. Pola two black crows terbentuk atas IHSG, sehingga mengindikasikan pelemahan lanjutan (bearish continuation).

Dia mengatakan, menjelang penutupan market di 2013, pekan ini akan menjadi salah satu pekan paling mendebarkan karena investor akan menunggu ketok palu tapering off the Fed yang akan diumumkan pada 18 Desember dalam FOMC Meeting.

Merujuk data ekonomi AS yang dirilis hingga pekan lalu menunjukkan peluang dilakukannya tapering. Jika tidak ada tapering, market akan alami rebound, tetapi jika diumumkan ada tapering akan terjadi sell off.

"Volatility diperkirakan berlanjut hingga Jumat menjelang quadruple expiration of futures and options serta rebalancing dalam Indeks Nasdaq dan S&P 500," ujar dia.

Dari dalam negeri, dia menjelaskan, dengan sisa waktu sembilan hari perdagangan, pergerakan IHSG sangat tergantung tiga hal, seperti bagaimana pergerakan bursa regional, nilai tukar rupiah terhadap USD serta apakah window dressing akan terjadi di tengah investor di atas tanggal 20 Desember mulai berkemas mengambil Christmas & New Year Holiday.

Untuk pergerakan bursa regional diketahui semua mata akan tertuju atas pengumuman FOMC Meeting, sedangkan nilai tukar rupiah terhadap USD berpotensi melemah di kisaran Rp12.200-12.300. Mengacu dua hal tersebut hingga pertengahan pekan, IHSG diperkirakan sangat fluktuatif cenderung melemah terlebih jika rupiah jebol di atas Rp12.200. Dengan demikian, satu-satunya harapan dari window dressing agar IHSG bisa ditutup di atas level 4.284.

"Moga-moga bisa ditutup seperti closing akhir 2012 di level 4.316. Jika dua faktor di atas lebih dominan terjadi, diharapkan level 4.052 bisa menjadi level support kuat untuk bertahan di akhir 2013, otherwise IHSG bisa buggy jumping menuju level 3.943," tutur Edwin.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0784 seconds (0.1#10.140)