Siloam akuisisi dua RS di Bali
A
A
A
Sindonews.com - PT Siloam international Hospitals Tbk (SILO) telah mengakusisi Bali International Medical Center (BIMC) di Kuta dan Nusa Bali, Bali.
Aksi korporasi ini diilakukann dengan melakukan pembelian 80 persen saham PT Medika Sarana Traliansia sebesar Rp308 miliar, yang termasuk pengambilalihan utang PT Medika Sarana Traliansia.
Dengan teraliasinya akuisisi tersebut, perseroan mengoperasikan tiga rumah sakit (RS) di Bali dan melengkapi RS dengan kapasitas 280 kapasitas tempat tidur yang lebih dulu beroperasi, yakni Siloam Hospitals Bali.
Dengan tambahan dua RS ini, perseroan akan menambah lebih dari 80 tempat tidur. Akuisisi ini memungkian Siloam mencakup seluruh layanan kesehatan, mulai emergency, kosmetik, specializied dialysis, kesehatan gigi dan assisted living. Sementara fasilitas Nusa Dua akan menjadi pusat medical tourism.
Presiden Direktur Siloam Hospitals Group Gershu Paul mengatakan, akuisisi dua RS di Bali tersebut akan menambah kontribusi pendapatan perusahaan pada tahun depan.
"Yang penting, bersamaan dengan Siloam Hospitals Bali yang sudah ada, penambahan di pasar-pasar utama akan memantapkan kehadiran Siloam di Bali serta menyediakan agen perjalanan global dan asuransi," kata dia dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/12/2013).
Menurut dia, hal itu akan membantu Siloam memperluas portofolio produk dan peanwaran layanan kepada konstituennya di seluruh Indonesia. Terpenting, perseroan akan memiliki akses ke pasar turis di Bali.
Selain mengakuisisi RS di Pulau Dewata, Siloam juga berencana akan mendirikan klinik di Ubud, Mataram dan Labuan Bajo. Sementara saat ini, Siloam telah mengoperasikan 14 RS di seluruh Indonesia, dengan lebih dari 4.000 kapasitas tempat tidur dengan 5.300 staf medis dan dokter.
Aksi korporasi ini diilakukann dengan melakukan pembelian 80 persen saham PT Medika Sarana Traliansia sebesar Rp308 miliar, yang termasuk pengambilalihan utang PT Medika Sarana Traliansia.
Dengan teraliasinya akuisisi tersebut, perseroan mengoperasikan tiga rumah sakit (RS) di Bali dan melengkapi RS dengan kapasitas 280 kapasitas tempat tidur yang lebih dulu beroperasi, yakni Siloam Hospitals Bali.
Dengan tambahan dua RS ini, perseroan akan menambah lebih dari 80 tempat tidur. Akuisisi ini memungkian Siloam mencakup seluruh layanan kesehatan, mulai emergency, kosmetik, specializied dialysis, kesehatan gigi dan assisted living. Sementara fasilitas Nusa Dua akan menjadi pusat medical tourism.
Presiden Direktur Siloam Hospitals Group Gershu Paul mengatakan, akuisisi dua RS di Bali tersebut akan menambah kontribusi pendapatan perusahaan pada tahun depan.
"Yang penting, bersamaan dengan Siloam Hospitals Bali yang sudah ada, penambahan di pasar-pasar utama akan memantapkan kehadiran Siloam di Bali serta menyediakan agen perjalanan global dan asuransi," kata dia dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/12/2013).
Menurut dia, hal itu akan membantu Siloam memperluas portofolio produk dan peanwaran layanan kepada konstituennya di seluruh Indonesia. Terpenting, perseroan akan memiliki akses ke pasar turis di Bali.
Selain mengakuisisi RS di Pulau Dewata, Siloam juga berencana akan mendirikan klinik di Ubud, Mataram dan Labuan Bajo. Sementara saat ini, Siloam telah mengoperasikan 14 RS di seluruh Indonesia, dengan lebih dari 4.000 kapasitas tempat tidur dengan 5.300 staf medis dan dokter.
(rna)