Sulsel siap bangun lima smelter Rp20 T

Selasa, 17 Desember 2013 - 17:29 WIB
Sulsel siap bangun lima smelter Rp20 T
Sulsel siap bangun lima smelter Rp20 T
A A A
Sindonews.com - Dalam menyambut pemberlakuan Undang-Undang tentang Pertanbangan Mineral dan Batu Bara (Minerba), Sulawesi Selatan (Sulsel) optimis dapat membangun lima smelter di dua kabupaten berbeda.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel, Arifin Daud mengatakan, rencananya tiga smelter akan berdiri di Kabupaten Bantaeng dengan investor asing dari China dan Jepang serta dua sisanya di Kabupaten Luwu Timur (Lutim) masing-masing milik Bosowa Group dan Kalla Group.

"Investasinya cukup besar. Masing-masing smelter membutuhkan investasi Rp4 triliun per smelter. Akan tetapi itu sudah termasuk dengan pembangunan infrastruktur energi atau pembangkit listrik serta pelabuhan," ungkap Arifin kepada sejumlah media di ruang kerjanya, Selasa (17/12/2013).

Khusus di Kabupaten Bantaeng telah melaksanakan pematangan lahan. Pada 2014 rencananya sudah akan memasuki tahap konstruksi dan diperkirakan mulai beroperasi pada 2015. Sementara, untuk kabupaten Lutim, pihak Kalla Grup dan Bosowa telah mengantongi rekomendasi dari BKPMD. Smelter tersebut masing-masing akan terkoneksi dengan Palu dan Kendari.

Menurutnya, untuk mempermudah pembangunan smelter, pihaknya memberikan kemudahan izin, mengingat ekspor tidak bisa lagi dilakukan dalam bentuk gelondongan atau mentah.

Selain karena UU, kebijakan penghentian ekspor tambang mentah juga telah disepakati lima provinsi penghasil mineral dan logam terbesar di Indonesia. Kelima daerah tersebut yakni provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah (Sulteng), Sulawesi Tenggara (Sultra), Maluku Utara (Malut), dan Papua Barat.

Gubernur Sultra Nur Alam mengatakan, pembatasan ekspor bahan mentah khususnya nikel dimaksudkan untuk meningkatkan industri hulu. Nantinya, mineral dan logam, khususnya nikel akan diekspor setelah memiliki nilai tambah. Kebijakan itu juga diyakini akan menumbuhkan industri lokal di lima daerah ini.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5238 seconds (0.1#10.140)