The Fed pangkas stimulus mulai Januari 2014
A
A
A
Sindonews.com - Pertemuan terakhir the Federal Open Market Committee (FOMC) akhirnya memutuskan melakukan pemangkasan pembelian obligasi karena perekonomian AS dinilai cukup kuat.
The Fed akan melakukan pemangkasan stimulus sebesar USD10 miliar menjadi USD75 miliar per bulan dan seiring itu juga akan tetap mempertahankan suku bunga acuan (Fed Rate) mendekati 0 selama angka pengangguran tidak melampaui level 6,5 persen dan inflasi tetap di bawah target.
Pada rapat terakhirnya, Gubernur the Fed Ben Bernanke mengatakan, pemangkasan akan mulai dilakukan pada Januari tahun depan dan diharapkan program pemberian stimulus bisa sepenuhnya dirampungkan pada akhir 2014.
Langkah the Fed ini tidak mengejutkan pasar seperti yang dikhawatirkan sebelumnya. kebijakan ini diharapkan memberi prospek ekonomi dan pasar tenaga kerja yang lebih baik ke depannya.
"Pemulihan ekonomi jelas masih jauh dari yang diharapkan, tapi kami berharap akan menuju periode pertumbuhan ekonomi yang makin membaik," kata Bernanke seperti dilansir Reutres, Kamis (19/12/2013).
Keputusan the Fed ini juga mendapat dukungan dari Wakil sekaligus calon Gubernur the Fed terpilih Janet Yellen. "Dia (Yellen) sepenuhnya mendukung apa yang kita lakukan hari ini," ujar Bernanke.
Setelah diumumkan keputusan tersebut, saham di bursa AS menguat tajam, dimana indeks S&P 500 dan Dow Jones berhasil mencetak rekor. Pada saat yang sama, harga obligasi pemerintah terkoreksi, tapi diperkirakan bersifat terbatas karena the Fed tetap mempertahankan suku bunganya.
The Fed akan melakukan pemangkasan stimulus sebesar USD10 miliar menjadi USD75 miliar per bulan dan seiring itu juga akan tetap mempertahankan suku bunga acuan (Fed Rate) mendekati 0 selama angka pengangguran tidak melampaui level 6,5 persen dan inflasi tetap di bawah target.
Pada rapat terakhirnya, Gubernur the Fed Ben Bernanke mengatakan, pemangkasan akan mulai dilakukan pada Januari tahun depan dan diharapkan program pemberian stimulus bisa sepenuhnya dirampungkan pada akhir 2014.
Langkah the Fed ini tidak mengejutkan pasar seperti yang dikhawatirkan sebelumnya. kebijakan ini diharapkan memberi prospek ekonomi dan pasar tenaga kerja yang lebih baik ke depannya.
"Pemulihan ekonomi jelas masih jauh dari yang diharapkan, tapi kami berharap akan menuju periode pertumbuhan ekonomi yang makin membaik," kata Bernanke seperti dilansir Reutres, Kamis (19/12/2013).
Keputusan the Fed ini juga mendapat dukungan dari Wakil sekaligus calon Gubernur the Fed terpilih Janet Yellen. "Dia (Yellen) sepenuhnya mendukung apa yang kita lakukan hari ini," ujar Bernanke.
Setelah diumumkan keputusan tersebut, saham di bursa AS menguat tajam, dimana indeks S&P 500 dan Dow Jones berhasil mencetak rekor. Pada saat yang sama, harga obligasi pemerintah terkoreksi, tapi diperkirakan bersifat terbatas karena the Fed tetap mempertahankan suku bunganya.
(rna)