HITS lirik sektor pengangkutan semen di 2014
A
A
A
Sindonews.com - Sebagai langkah antisipasi akan diterapkannya Undang-undang (UU) Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara (Minerba) yang melarang ekspor bahan tambang mentah, PT Humpuss Intermoda Tbk (HITS) melirik lini sektor pengangkutan baru nontambang seperti semen.
"Kami akan mengangkut semen mulai tahun depan," terang Direktur Utama HITS Theo Lekatompessy di Gedung WTC, Jakarta, Rabu (18/12/2013).
Theo menjelaskan, langkah diversifikasi ini diambil lantaran adanya potensi berkurangnya aktivitas penunjang angkutan barang tambang karena perusahaan-perusahaan bersangkutan terpaksa melakukan konsolidasi kinerja keuangannya harus terlebih dahulu mengolah bahan tambang yang diekspor, sehingga memiliki nilai tambah (value added).
Selain alasan antisipatif tersebut, Theo menjelaskan, alasan manajemen memilih bisnis pengangkutan semen (cement carrier) lantaran melihat potensi perkembangan industri semen yang stabil dan semakin menjanjikan.
"Karena industri semen pertumbuhannya stabil, sekitar 7 persen-10 persen per tahun," tambah Theo.
Soal pembiayaan investasi yang harus dikeluarkan perseroan, Theo menjelaskan, sebagai tahap awal manajemen akan menyiapkan belanja modal sekitar USD20 juta khusus untuk lini bisnis ini saja. Anggaran itu akan digunakan untuk membeli dua kapal pengangkut semen.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan HITS Budi Haryono menuturkan, saat ini HITS tengah mengikuti sejumlah tender proyek pengangkutan semen yang hasilnya akan diumumkan pada awal tahun depan.
Manajemen juga tengah menjajaki beberapa perusahaan semen untuk menjadi klien. "Bahkan, ada salah satu perusahaan yang meminta kami menjadi klien monogami," ungkap dia.
"Kami akan mengangkut semen mulai tahun depan," terang Direktur Utama HITS Theo Lekatompessy di Gedung WTC, Jakarta, Rabu (18/12/2013).
Theo menjelaskan, langkah diversifikasi ini diambil lantaran adanya potensi berkurangnya aktivitas penunjang angkutan barang tambang karena perusahaan-perusahaan bersangkutan terpaksa melakukan konsolidasi kinerja keuangannya harus terlebih dahulu mengolah bahan tambang yang diekspor, sehingga memiliki nilai tambah (value added).
Selain alasan antisipatif tersebut, Theo menjelaskan, alasan manajemen memilih bisnis pengangkutan semen (cement carrier) lantaran melihat potensi perkembangan industri semen yang stabil dan semakin menjanjikan.
"Karena industri semen pertumbuhannya stabil, sekitar 7 persen-10 persen per tahun," tambah Theo.
Soal pembiayaan investasi yang harus dikeluarkan perseroan, Theo menjelaskan, sebagai tahap awal manajemen akan menyiapkan belanja modal sekitar USD20 juta khusus untuk lini bisnis ini saja. Anggaran itu akan digunakan untuk membeli dua kapal pengangkut semen.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan HITS Budi Haryono menuturkan, saat ini HITS tengah mengikuti sejumlah tender proyek pengangkutan semen yang hasilnya akan diumumkan pada awal tahun depan.
Manajemen juga tengah menjajaki beberapa perusahaan semen untuk menjadi klien. "Bahkan, ada salah satu perusahaan yang meminta kami menjadi klien monogami," ungkap dia.
(rna)