Rupiah hari ini dibuka terdepresiasi 29 poin
A
A
A
Sindonews.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pagi ini, Jumat (20/12/2013) dibuka melemah ke level di atas Rp12.200 menyusul melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan.
Nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg pagi ini dibuka pada level Rp12.238/USD. Posisi ini tedepresiasi 29 poin dibanding penutupan Kamis (19/12/2013) di level Rp12.209/USD
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada hari ini di level Rp12.245/USD atau terkoreksi 54 poin dibandingkan penutupan hari sebelumnya di level Rp12.191/USD.
Sementara IHSG pagi ini dibuka melemah 13,17 poin atau 0,3 persen menjadi 4.218,81 aksi ambil untung (profit taking) jelang liburan.
Kondisi tersebut membuat mata uang USD menguat dan menekan beberapa mata uang negara lain, termasuk Indonesia. Menurut Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, bukan hanya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), rupiah juga akan turut merespon hasil rapat FOMC.
"Bedanya, IHSG melaju positif, namun rupiah kian makin tertekan dengan hasil rapat tersebut," kata Reza, Jumat (20/12/2013).
Menurut Reza, hasil rapat FOMC yang memberikan sinyal pemangkasan stimulus meskipun masih Januari 2014, namun telah membuat spekulasi terhadap aksi beli USD kian besar.
Nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg pagi ini dibuka pada level Rp12.238/USD. Posisi ini tedepresiasi 29 poin dibanding penutupan Kamis (19/12/2013) di level Rp12.209/USD
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada hari ini di level Rp12.245/USD atau terkoreksi 54 poin dibandingkan penutupan hari sebelumnya di level Rp12.191/USD.
Sementara IHSG pagi ini dibuka melemah 13,17 poin atau 0,3 persen menjadi 4.218,81 aksi ambil untung (profit taking) jelang liburan.
Kondisi tersebut membuat mata uang USD menguat dan menekan beberapa mata uang negara lain, termasuk Indonesia. Menurut Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, bukan hanya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), rupiah juga akan turut merespon hasil rapat FOMC.
"Bedanya, IHSG melaju positif, namun rupiah kian makin tertekan dengan hasil rapat tersebut," kata Reza, Jumat (20/12/2013).
Menurut Reza, hasil rapat FOMC yang memberikan sinyal pemangkasan stimulus meskipun masih Januari 2014, namun telah membuat spekulasi terhadap aksi beli USD kian besar.
(gpr)