Pertumbuhan ekonomi Jepang diperkirakan 1,4%

Sindonews.com - Perkiraan pemerintah produk domestik bruto (PDB) riil Jepang akan tumbuh sebesar 1,4 persen untuk tahun fiskal yang dimulai Maret 2014, melambat dari perkiraan pertumbuhan 2,6 persen untuk tahun berjalan sebagai kenaikan pajak penjualan.

Dilansir dari The Courant, Sabtu (21/12/2013), perkiraan tersebut merupakan bagian dari tinjauan anggaran tahunan. Proyek-proyek pemerintah sekitar 50 triliun yen (USD480,33 miliar) dalam penerimaan pajak untuk tahun fiskal yang akan datang berdasarkan perkiraan pertumbuhan.

Sementara pajak penjualan yang tinggi diprediksi akan mengekang konsumsi, pemerintah mengharapkan pertumbuhan ekonomi yang positif berkat efek dari stimulus fiskal dan moneter.

Pajak penjualan nasional akan meningkat menjadi 8 persen pada April dan bisa meningkat menjadi 10 persen pada 2015, jika pemerintah Perdana Menteri Shinzo Abe berjalan ke depan dengan rencana konsolidasi fiskal.

Pemerintah juga memperkirakan bahwa harga konsumen akan naik sekitar 1,2 persen pada tahun fiskal 2014, tanpa mempertimbangkan dampak dari kenaikan pajak penjualan. Harga-harga konsumen diperkirakan akan menunjukkan kenaikan dari 0,7 persen pada tahun fiskal saat ini.

The Bank of Japan (BoJ) meluncurkan program stimulus moneter besar-besaran yang bertujuan untuk mendorong tingkat inflasi hingga 2,0 persen dalam dua tahun, sebagai upaya negara keluar dari fase panjang deflasi.