IHSG diprediksi kembali alami tekanan
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Senin ini diperkirakan masih akan mengalami tekanan lantaran belum cukup mampunya sentimen postif.
"Kondisi IHSG di hari Senin merujuk kejatuhan EIDO 1,98 persen, kenaikan Dow Jones 42,06 poin (0,26 persen) dan rupiah ditutup di level Rp12.200, maka saya memperkirakan IHSG Senin ini berpotensi kembali tertekan," kata Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang, Senin (23/12/2013).
Bahkan, Edwin menambahkan, IHSG secara teknikal cenderung berada pada tren pelemahan. Dia memperdiksi, IHSG akan bergerak dalam rentang 4.151-4.224.
"Pola black opening marubozu terbentuk atas IHSG mengindikasikan bearish reversal," kata dia.
Merujuk sentimen dari luar negeri, efektif perdagangan pekan ini di Wall Street yang hanya sekitar tiga hari perdagangan karena Wall Street pada Selasa akan tutup lebih awal sekitar pukul 13.00 waktu New York dan Rabu tutup untuk perayaan Natal membuat pelaku pasar harus ekstra sensitif.
Merujuk kondisi tersebut, beberapa data ekonomi penting yang perlu diperhatikan sepanjang pekan ini, diantaranya di hari Senin ada data personal income and spending serta University of Michigan confidence.
Kemudian di hari Selasa ada data durable good orders, new home sales, Richmond Fed manufacturing index dan di hari Kamis ada data jobless claims.
Dari dalam negeri, dengan sisa waktu empat hari perdagangan hingga akhir tahun 2013 dan sebagian "pemain besar" sudah off dari pasar untuk menikmati Christmas dan New Year Holiday, nampaknya semakin sulit IHSG bisa ditutup di atas level 4.300 walaupun bukan mustahil.
"Di tengah semakin melemahnya peluang akan terjadinya window dressing dengan kekuatan penuh dan nilai tukar rupiah yang berpotensi menuju Rp12.300-Rp12.350 hingga akhir tahun 2013, sehingga merujuk penjelasan di atas dan memakai acuan closing Jumat (20/12/2013), skenario optimis level IHSG di akhir tahun 2013 diperkirakan akan berada dalam kisaran 4.265-4.284," tutur Edwin.
"Kondisi IHSG di hari Senin merujuk kejatuhan EIDO 1,98 persen, kenaikan Dow Jones 42,06 poin (0,26 persen) dan rupiah ditutup di level Rp12.200, maka saya memperkirakan IHSG Senin ini berpotensi kembali tertekan," kata Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang, Senin (23/12/2013).
Bahkan, Edwin menambahkan, IHSG secara teknikal cenderung berada pada tren pelemahan. Dia memperdiksi, IHSG akan bergerak dalam rentang 4.151-4.224.
"Pola black opening marubozu terbentuk atas IHSG mengindikasikan bearish reversal," kata dia.
Merujuk sentimen dari luar negeri, efektif perdagangan pekan ini di Wall Street yang hanya sekitar tiga hari perdagangan karena Wall Street pada Selasa akan tutup lebih awal sekitar pukul 13.00 waktu New York dan Rabu tutup untuk perayaan Natal membuat pelaku pasar harus ekstra sensitif.
Merujuk kondisi tersebut, beberapa data ekonomi penting yang perlu diperhatikan sepanjang pekan ini, diantaranya di hari Senin ada data personal income and spending serta University of Michigan confidence.
Kemudian di hari Selasa ada data durable good orders, new home sales, Richmond Fed manufacturing index dan di hari Kamis ada data jobless claims.
Dari dalam negeri, dengan sisa waktu empat hari perdagangan hingga akhir tahun 2013 dan sebagian "pemain besar" sudah off dari pasar untuk menikmati Christmas dan New Year Holiday, nampaknya semakin sulit IHSG bisa ditutup di atas level 4.300 walaupun bukan mustahil.
"Di tengah semakin melemahnya peluang akan terjadinya window dressing dengan kekuatan penuh dan nilai tukar rupiah yang berpotensi menuju Rp12.300-Rp12.350 hingga akhir tahun 2013, sehingga merujuk penjelasan di atas dan memakai acuan closing Jumat (20/12/2013), skenario optimis level IHSG di akhir tahun 2013 diperkirakan akan berada dalam kisaran 4.265-4.284," tutur Edwin.
(rna)