LTV diterapkan, BSDE targetkan penjualan konservatif
A
A
A
Sindonews.com - Lantaran harus mengantisipasi dampak dari kebijakan loan to value (LTV) yang ditelurkan Bank Indonesia (BI) pada September 2013, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) hanya menargetkan angka pertumbuhan penjualan pada 2014 sebesar 10 persen.
Direktur Keuangan Bumi Serpong Damai Lie Jani Harjanto mengatakan, dengan adanya LTV, calon pembeli harus menyiapkan uang muka yang lebih besar 10 persen ketimbang sebelum adanya kebijakan ini.
“Jadi proyeksi marketing sales kita, mungkin sekitar 10 persen saja di tahun 2014,” kata dia.
Dengan patokan tersebut, artinya hingga akhir tahun 2014, entitas usaha dari Grup Sinarmas ini hanya menargetkan Rp7, 7 triliun angka penjualan pemasaran. Sementara target penjualan tahun ini di angka Rp7 triliun.
Angka tersebut tergolong kurang agresif mengingat sepanjang tahun 2013, Bumi Serpong Damai masih memiliki ambisi menumbuhkan penjualan pemasarannya sebesar 64 persen.
Dengan mulai berlakunya aturan tentang pembelian rumah kedua, ditambah dengan adanya kenaikan suku bunga BI menjadi salah satu faktor beban dalam beratnya pertumbuhan kinerja perseroan ke depannya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dengan adanya kebijakan tersebut berpotensi mengurangi daya beli masyarakat.
"Karena, untuk pembelian rumah kedua konsumen harus membayar uang muka sebesar 40 persen, kemudian meningkat 10 persen untuk setiap pembelian rumah berikutnya. Belum lagi ditambah dengan adanya larangan pembelian rumah secara inden untuk rumah kedua," papar dia.
Meskipun begitu, dia berkeyakinan perseroan dapat mencapai target pertumbuhan secara positif. Proyek yang akan menjadi kontributor terbesar dalam target perseroan adalah proyek BSD City.
Hal ini terlihat dengan diluncurkannya beberapa proyek perumahan kelas premium, seperti INIKA Island, Mayfield dan Sheffield, Ignenia, Ilustria 1 dan 2, serta tidak ketinggalan, produk komersial seperti Foresta Business Loft 2 dan warehouse atau kawasan pergudangan di Taman Tekno.
Di samping itu, perseroan juga memiliki proyek di Jakarta yang juga akan dirilis pada tahun 2014. BSDE akan memulai penjualan untuk dua unit apartemen di wilayah Epicentrum, Jakarta Selatan.
Tingginya permintaan dan ditambah dengan posisi tanah yang strategis menjadi salah satu alasan perseroan mengembangkan proyek senilai Rp320 miliar tersebut.
Direktur Keuangan Bumi Serpong Damai Lie Jani Harjanto mengatakan, dengan adanya LTV, calon pembeli harus menyiapkan uang muka yang lebih besar 10 persen ketimbang sebelum adanya kebijakan ini.
“Jadi proyeksi marketing sales kita, mungkin sekitar 10 persen saja di tahun 2014,” kata dia.
Dengan patokan tersebut, artinya hingga akhir tahun 2014, entitas usaha dari Grup Sinarmas ini hanya menargetkan Rp7, 7 triliun angka penjualan pemasaran. Sementara target penjualan tahun ini di angka Rp7 triliun.
Angka tersebut tergolong kurang agresif mengingat sepanjang tahun 2013, Bumi Serpong Damai masih memiliki ambisi menumbuhkan penjualan pemasarannya sebesar 64 persen.
Dengan mulai berlakunya aturan tentang pembelian rumah kedua, ditambah dengan adanya kenaikan suku bunga BI menjadi salah satu faktor beban dalam beratnya pertumbuhan kinerja perseroan ke depannya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dengan adanya kebijakan tersebut berpotensi mengurangi daya beli masyarakat.
"Karena, untuk pembelian rumah kedua konsumen harus membayar uang muka sebesar 40 persen, kemudian meningkat 10 persen untuk setiap pembelian rumah berikutnya. Belum lagi ditambah dengan adanya larangan pembelian rumah secara inden untuk rumah kedua," papar dia.
Meskipun begitu, dia berkeyakinan perseroan dapat mencapai target pertumbuhan secara positif. Proyek yang akan menjadi kontributor terbesar dalam target perseroan adalah proyek BSD City.
Hal ini terlihat dengan diluncurkannya beberapa proyek perumahan kelas premium, seperti INIKA Island, Mayfield dan Sheffield, Ignenia, Ilustria 1 dan 2, serta tidak ketinggalan, produk komersial seperti Foresta Business Loft 2 dan warehouse atau kawasan pergudangan di Taman Tekno.
Di samping itu, perseroan juga memiliki proyek di Jakarta yang juga akan dirilis pada tahun 2014. BSDE akan memulai penjualan untuk dua unit apartemen di wilayah Epicentrum, Jakarta Selatan.
Tingginya permintaan dan ditambah dengan posisi tanah yang strategis menjadi salah satu alasan perseroan mengembangkan proyek senilai Rp320 miliar tersebut.
(rna)