KIK EBA DBTN04 tawarkan kupon 8,9-9,5%

Senin, 23 Desember 2013 - 11:15 WIB
KIK EBA DBTN04 tawarkan kupon 8,9-9,5%
KIK EBA DBTN04 tawarkan kupon 8,9-9,5%
A A A
Sindonews.com - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif-Efek Beragunan Aset (KIK EBA) ke-6 yang diberi nama KIK EBA DBTN04. Produk ini telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 Desember 2013.

Direktur Utama BBTN Maryono mengatakan, KIK EBA tersebut merupakan transaksi ke-6 sejak dilaksanakan kali pertama pada 11 Februari 2009.

"Sesuai rencana bisnis kami telah memenuhinya untuk menerbitkan KIK EBA, yang kami harapkan dapat memitigasi resiko kredit dari sisi mistmatch pembiayaan perumahaan yang menjadi core business BTN," terang Maryono di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (23/12/2013).

Menyukseskan prosesi tersebut, manajemen menunjuk PT Sarana Multigraya Finansial sebagai arranger dan pendukung kredit.

Sementara PT Danareksa Investment Management ditunjuk ambil bagian sebagai manajer investasi dan PT Bank Mandiri sebagai Bank Kustodian serta didukung oleh Danareksa Sekuritas, BCA Sekuritas dan Trimegah Securities selaku underwriter.

Maryono menjelaskan, total penerbitan EBA sebesar Rp1.000.000.005.941 menunjukkan bahwa produk ini makin dikenal oleh investor dan mampu menjadi salah satu alternatif investasi jangka menengah-panjang yang menawarkan imbal hasil yang menarik dengan peringkat terbaik, aman dan dengan resiko yang minimal.

"Alokasi ini untuk pembiayaan KPR kembali. KPR ini berpotensi untuk pembiayaan perumahan ini luar biasa. Dan untuk mengurangi mistmatch. Sebagai contoh kita keluarkan KIK EBA sebesar Rp1 triliun, kita pun bisa mendapatkan dana sebesar itu tanpa jatuh tempo lagi," kata Maryono.

Melalui sekuritasasi, perbankan dapat memanfaatkannya sebagai sumber dana penyaluran KPR baru atau membiayai ekspansi kredit serta menjaga rasio kecukupan modal.

"Dengan semakin berkembanganya efek berbasis KPR ini merupakan hal positif bagi perkembangan pembiayaan sekunder perumahan maupun sektor rill perumahan di Indonesia, yang juga merupakan kontribusi kita dalam mendukung program pemerintah dalam penyediaan perumahan yang layak dan terjangkau bagi masyarakat," papar dia.

Menurut Maryono, produk KIK EBA tersebut merupakan lanjutan transaksi sekuritas di tahun-tahun sebelumnya bagi Bank BTN dan diharapkan mampu memitigasi permasalahan maturity mismatch pembiayaan KPR.

Bank BTN terus berupaya menjalankan prinsip kehati-hatian dengan tetap membuka peluang untuk mengembangkan usaha perseroan agar terus bertumbuh menjadi lebih baik. Bank BTN berkomitmen untuk tetap memberikan pelayan unggul dalam pembiayaan perumahan dan transparasi informasi keuangan.

Dalam kesempatanm serupa, Direktur Utama SMF Raharjo Adisusanto menerangkan, BBTN telah menerbitkan KIK EBA dengan total Rp3,9 triliun. Pertama kali di tahun 2009, totalnya Rp500 miliar.

"Untuk ke depan terus BTN akan terus mendukung sekuritisasi dengan KPR. Ini udah pendanaan jangka panjang, sehingga diputar kembali. Kami SMF mendukung perbankan untuk sekuritisasi," ujar dia.

Sekuritisasi KPR BTN ke-6 ini memiliki underlying sebanyak 34.452 rekening tagihan KPR dengan jumlah total penerbitan Rp1.000.000.005.941.

Aset portolio tagihan KPR yang disekuritisasi ini diseleksi berdasarkan daftar kriteria seleksi untuk menjamin kualitas aset yang disekuritisasi, sehingga bisa menghasilkan EBA dengan rating AAA dari Pefindo selaku lembaga pemeringkat.

"Dengan penetapan bunga kupon KIK EBA BTN yang dibagi dalam dua seri ini adalah sebesar 8,90 persen untuk seri A1 dan 9,50 persen untuk seri A2 diharapkan dapat menyesuaikan suku bunga KPR, sehingga lebih terjangkau," tutur dia.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8900 seconds (0.1#10.140)