Renovasi pabrik gerus keuangan INAF
A
A
A
Sindonews.com - PT Indofarma Tbk (INAF) mencatatkan penurunan kinerja keuangan pada kuartal III tahun ini akibat pembangunan pabrik.
sepanjang sembilan bulan tahun ini, INAF mencatat rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp61,17 miliar, sementara pada periode yang sama tahun sebelumnya berhasil membukukan laba sebesar Rp20,03 miliar.
Sementara penjualan bersih perseroan pada akhir September 2013 tercatat sebesar Rp640,89 miliat atau turun 8,65 persen dibanding akhir September 2012 senilai Rp701,54 miliar.
Menurut Direktur Keuangan INAF John Guntar Sebayang, menurunnya kinerja keuangan karena perseroan melakukan renovasi atas pabrik miliknya.
“Dari periode Januari sampai Juli, kami lakukan perbaikan pabrik, sehingga sedikit menghambat produksi pada semester I tahun ini,” kata John saat paparan publik di Jakarta, Selasa (24/12/2013).
Dia mengungkapkan, adanya perbaikan pabrik tersebut lantaran perseroan mendapatkan perintah dari Badan Pengawas obat dan Makanan (BPOM) yang mengharuskan fasilitas-fasilitas Indofarma dilakukan renovasi.
“Itu yang menyebabkan menurunnya pendapatan pada kuartal III tahun ini,” ujar dia.
Selain itu, tercatat sejumlah beban perseroan pada periode tersebut juga meningkat. Beban pokok penjualan melonjak 1,46 persen menjadi Rp447,05 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp440,62 miliar.
Beban penjualan mengalami kenaikan menjadi Rp143,84 miliar dari Rp123,14 miliar, beban umum dan administrasi bertambah menjadi Rp100,58 miliar dari Rp87,15 miliar.
sepanjang sembilan bulan tahun ini, INAF mencatat rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp61,17 miliar, sementara pada periode yang sama tahun sebelumnya berhasil membukukan laba sebesar Rp20,03 miliar.
Sementara penjualan bersih perseroan pada akhir September 2013 tercatat sebesar Rp640,89 miliat atau turun 8,65 persen dibanding akhir September 2012 senilai Rp701,54 miliar.
Menurut Direktur Keuangan INAF John Guntar Sebayang, menurunnya kinerja keuangan karena perseroan melakukan renovasi atas pabrik miliknya.
“Dari periode Januari sampai Juli, kami lakukan perbaikan pabrik, sehingga sedikit menghambat produksi pada semester I tahun ini,” kata John saat paparan publik di Jakarta, Selasa (24/12/2013).
Dia mengungkapkan, adanya perbaikan pabrik tersebut lantaran perseroan mendapatkan perintah dari Badan Pengawas obat dan Makanan (BPOM) yang mengharuskan fasilitas-fasilitas Indofarma dilakukan renovasi.
“Itu yang menyebabkan menurunnya pendapatan pada kuartal III tahun ini,” ujar dia.
Selain itu, tercatat sejumlah beban perseroan pada periode tersebut juga meningkat. Beban pokok penjualan melonjak 1,46 persen menjadi Rp447,05 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp440,62 miliar.
Beban penjualan mengalami kenaikan menjadi Rp143,84 miliar dari Rp123,14 miliar, beban umum dan administrasi bertambah menjadi Rp100,58 miliar dari Rp87,15 miliar.
(rna)