Harga minyak global naik di tengah konflik Sudan

Selasa, 24 Desember 2013 - 19:47 WIB
Harga minyak global naik di tengah konflik Sudan
Harga minyak global naik di tengah konflik Sudan
A A A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan dunia hari ini naik karena para pedagang memasuki hari tenang Natal. Namun, mereka tetap mengawasi kekhawatiran pasokan yang dipicu kekerasan di produsen minyak mentah Sudan Selatan.

Kontrak utama New York, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, naik 24 sen menjadi USD99,15 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk Februari, naik 26 sen menjadi USD111,82 per barel pada transaksi di London.

Setidaknya 45.000 warga sipil Sudan Selatan telah mencari perlindungan di markas PBB, di tengah pertempuran brutal yang telah menyebar.

"Menurut kementerian minyak Sudan Selatan, produksi minyak di negara bagian Unity telah ditutup, mengakibatkan hilangnya produksi 45.000 barel per hari," kata analis kelompok riset JBC Energy, seperti dilansir dari AFP, Selasa (24/12/2013).

"Risiko perang sipil bisa menghalangi produksi negara itu sekitar 250.000 barel per hari," tambahnya.

Sementara itu, Ric Spooner, kepala analis pasar CMC Markets, Sydney mengatakan, belum ada banyak gerakan di komoditas atau pasar mata uang menjelang liburan dan pedagang saat ini mengkuadratkan posisi off mereka. "Kami melihat beberapa profit taking kontrak WTI setelah reli pekan lalu," ujarnya.

Harga minyak AS naik 2,8 persen pekan lalu, setelah data ekonomi optimis dan pengumuman Federal Reserve (The Fed) bahwa mereka akan memotong stimulus sebesar USD10 miliar sampai USD75 miliar per bulan mulai Januari.

Analis berbasis di Singapura, Phillip Futures menyebutkan, harga minyak mempertahankan dukungan kuat karena sentimen naik atas permintaan AS. Sementara persediaan terus dibatasi anggota OPEC, Libya dan Iran.

Output dari Libya telah terpukul blokade panjang. Sementara ekspor Iran terbelah dua menjadi 1,2 juta barel per hari akibat sanksi internasional yang melumpuhkan negara tersebut akibat sengketa program program nuklir.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5398 seconds (0.1#10.140)