Bosowa bangun terminal pengepakan dan pelabuhan

Kamis, 26 Desember 2013 - 10:05 WIB
Bosowa bangun terminal pengepakan dan pelabuhan
Bosowa bangun terminal pengepakan dan pelabuhan
A A A
Sindonews.com - Bosowa mulai pembangunan fasilitas terminal pengepakan eemen dan pelabuhan senilai Rp700 miliar di Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Peletakan batu pertama (ground breaking) fasilitas tersebut diresmikan Menteri Kordinator Perekonomian Republik Indonesia Hatta Rajasa hari ini, Kamis (26/12/2013) di Barru. Peresmian tersebut dihadiri Founder Bosowa HM Aksa Mahmud, Chief Executive Officer (CEO) Bosowa Erwin Aksa, jajaran manajemen Bosowa, Muspida Tingkat I Sulawesi Selatan dan Muspida Tingkat II Kabupaten Barru.

Erwin mengatakan, investasi sebesar Rp700 miliar digunakan membangun jetty untuk pengiriman klinker, dermaga kapal atau tongkang, dermaga kapal kecil untuk pengiriman semen, gudang dan terminal pengepakan semen serta silo penyimpanan semen.

“Fasilitas ini juga menjadi hub untuk menghindari antrian pembebanan kapal untuk semen dan klinker untuk ekspor. Klinker terutama akan didistribusikan ke stasiun penggilingan lain Bosowa terletak di berbagai pulau lain di Indonesia,” kata Erwin dalam rilisnya, Kamis (26/12/2013).

Dia menjelaskan, fasilitas yang terletak sekitar 107 kilometer (km) sebelah barat Kota Makassar atau 5 km dari Barru Desa di Provinsi Sulawesi Selatan akan mendorong perluasan industri di luar Kota Makassar.

“Dari pabrik Semen Bosowa Maros sekitar 60 km,” ujar Erwin.

Erwin menuturkan, di daerah tersebut nantinya akan berdiri empat silo semen berkapasitas masing-masing 20.000 ton. Fasilitas ini digunakan untuk menampung semen dari pabrik Semen Bosowa untuk dikirim dengan tujuan antar pulau atau ekspor.

“Silo ini dilengkapi peralatan pengemasan semen dan pompa untuk pemuatan semen curah ke kapal,” ujar dia.

Selain itu, aka ada fasilitas penerimaan dan penyimpanan tertutup seluas 3 hektar (ha) untuk menampung batu bara, gypsum dan pasir besi.

Di lokasi tersebut, Bosowa juga akan membangun fasilitas penyimpanan dan pengiriman klinker berupa sebuah silo. Terkait fasilitas pengepakan dan pemuatan semen, Bosowa akan akan membangun tiga mesin pengepakan semen.

Pembangunan proyek ini merupakan komitmen Bosowa untuk menunjukkan komitmennya menumbuhkan industri Kawasan Timur Indonesia (KTI). Pada akhir pekan lalu, Bosowa telah mulai pembangunan fasilitas penggilingan semen senilai Rp1,1 triliun.

Menteri Perindustrian MS.Hidayat meresmikan fasilitas penggggilingan di Maros yang dapat meningkatkan kapasitas produksi dari 5.500 ton menjadi 7.200 ton per hari.

"Ini dimulainya pengoperasian penggilingan semen sebesar 1,8 juta ton per tahun. Dengan demikian, Semen Bosowa Maros nantinya akan memproduksi semen empat juta ton per tahun," kata Erwin.

Proyek ini menelan investasi Rp1,1 triliun. Kini, Semen Bosowa Maros memproduksi semen sebesar 3,5 juta ton per tahun. Produksi ini berasal dari Semen Bosowa di Batam dan di Maros. Dengan beroperasinya line II ini, total produksi Semen Bosowa menjadi 5,2 juta ton per tahun.

Erwin berharap pabrik line II ini bisa mendorong adanya percepatan pembangunan di Kawasan Timur Indonesia.

"Peningkatan ini merupakan bentuk komitmen Bosowa membangun infrastruktur di KTI karena masih sangat tertinggal. Industri dan infrastruktur harus digenjot, sekaligus agar wilayah ini siap menampung limpahan industri dari Pulau Jawa,” kata dia.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3743 seconds (0.1#10.140)