16 emiten baru alami penurunan harga saham

Kamis, 26 Desember 2013 - 13:17 WIB
16 emiten baru alami penurunan harga saham
16 emiten baru alami penurunan harga saham
A A A
Sindonews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini berhasil melampaui target 30 emiten baru. Pada 18 Desember lalu, Bursa mencatat PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menjadi emiten terakhir atau emiten ke-31 sepanjang tahun ini.

Dari 31 emiten baru yang tercatat di papan Bursa, sebanyak 16 emiten mengalami penurunan harga saham, 14 emiten menguat dan satu emiten stagnan sejak awal perdagangan perdana (listing) hingga 24 Desember 2013. Berikut rinciannya:

Emiten pertama yang mencatatkan sahamnya di BEI pada tahun ini adalah PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) pada 9 Januari 2013, dengan harga Rp230 per saham. Pada perdagangan Selasa (24/12/2013) ditutup pada harga Rp147 per lembar saham atau terkoreksi sebanyak 36,09 persen sejak pencatatan perdana.

Emiten ke-2 yang melantai di BEI pada 10 Januari adalah PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL), dengan harga perdana yang ditawarkan pada saat itu Rp185 per saham. Pada perdagangan 24 Desember 2013, saham perseroan ditutup pada level Rp170 per saham atau turun 8,12 persen sejak pencatatan perdana.

Emiten ke-3 dicatatkan pada 11 Januari, yakni PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) dengan harga perdana Rp400 per saham. Sementara pada akhir perdagangan Selasa pekan ini berakhir di level Rp2.500 per saham atau melesat 525 persen dari harga perdana saham.

Sementara PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP) dicatatkan sebagai emiten ke-4 pada 16 Januari. Harga perdana yang ditawarkan perseroan Rp110 per saham. Pada akhir perdagangan Selasa (24/12/2013) di level Rp107 atau turun 2,73 persen dari perdagangan perdana.

Selanjutnya, PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) dicatatkan sebagai emiten ke-5 pada 20 Februari, dengan harga perdana Rp230 per saham. Pada penutupan perdagangan Selasa pekan ini menjadi Rp310 per saham atau meningkat 34,78 persen dari perdagangan perdana.

PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) sebagai emiten ke-6 dicatatkan pada 22 Februari, dengan harga perdana Rp295 persaham. Pada penutupan perdagangan Selasa pekan ini menjadi Rp147 per saham atau terkoreksi 50,17 persen dari perdagangan perdana.

Emiten ke-7 dicatatkan pada 25 Maret adalah PT Dyandra Media International Tbk (DYAN), dengan harga perdana Rp350 per saham. Pada penutupan perdagangan Selasa pekan ini menjadi Rp225 per saham atau terkoreksi 35,71 persen dari perdagangan perdana.

Emiten ke-8 yang juga dicatatkan pada 25 Maret adalah PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT), dengan harga perdana saham Rp1.200 per saham. Harga saham ANJT terakhir dicatat pada harga Rp1.490 per saham atau turun 24,17 persen dari perdagangan perdana.

PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) sebagai emiten ke-9 dicatatkan pada 20 Mei, dengan harga perdana Rp375 per saham. Pada penutupan perdagangan Selasa pekan ini, naik 54,67 persen menjadi Rp580 per saham.

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) sebagai emiten ke-10 dicatatkan pada 29 Mei, dengan harga perdana Rp1.500 per saham. Pada perdagangan Selasa pekan ini ditutup turun 16,67 persen menjadi Rp1.250 per saham.

PT Apexindo Pratama Duta (APEX) kembali mencatatkan kembali sahamnya (relisting) sebagai emiten ke-11 pada 5 Juni dengan harga perdana Rp1.562 per saham. Pada perdagangan Selasa pekan ini ditutup melonjak 63,25 persen menjadi Rp2.550 per saham.

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) sebagai emiten ke-12 mencatatkan saham perdanannya pada 14 Juni, dengan harga Rp1.850 per saham. Pada perdagangan Selasa pekan ini ditutup naik 7,03 persen menjadi Rp1.980 per saham.

PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) sebagai emiten ke-13 mencatatkan saham perdanannya pada 17 Juni, dengan harga Rp240 per saham. Pada perdagangan terakhir ditutup stagnan di harga Rp240 per saham.

PT Acset Indonusa Tbk (ACST) sebagai emiten ke-14 mencatatkan saham perdanannya pada 24 Juni, dengan harga Rp2.500 per saham. Pada perdagangan terakhir ditutup turun 23,6 persen menjadi Rp1.910 per saham.

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) sebagai emiten ke-15 mencatatkan saham perdanannya pada 26 Juni, dengan harga Rp5.500 per saham. Pada perdagangan terakhir ditutup turun 12,73 persen menjadi Rp4.800 per saham.

PT Nusa Raya Cipta (NRCA) sebagai emiten ke-16 mencatatkan saham perdanannya pada 27 Juni, dengan harga Rp850 per saham. Pada perdagangan terakhir ditutup turun 18,82 persen menjadi Rp690 per saham.

PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) sebagai emiten ke-17 mencatatkan saham perdanannya pada 28 Juni, dengan harga Rp560 per saham. Pada perdagangan terakhir ditutup turun 41,07 persen menjadi Rp330 per saham.

PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII) sebagai emiten ke-18 mencatatkan saham perdanannya pada 3 Juli, dengan harga Rp4.050 per saham. Pada perdagangan Selasa pekan ini ditutup turun 32,72 persen menjadi Rp2.725 per saham.

PT Victoria Investama Tbk (VICO) sebagai emiten ke-19 mencatatkan saham perdanannya pada 8 Juli, dengan harga Rp125 per saham. Pada perdagangan Selasa pekan ini ditutup turun 2,4 persen menjadi Rp122 per saham.

PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) sebagai emiten ke-20 mencatatkan saham perdanannya pada 8 Juli, dengan harga Rp480 per saham. Pada perdagangan terakhir ditutup menguat 106,25 persen menjadi Rp990 per saham.

PT Bank Mestika Dharma Tbk (BBMD) sebagai emiten ke-21 mencatatkan saham perdanannya pada 8 Juli, dengan harga Rp1.380 per saham. Pada perdagangan Selasa pekan ini ditutup naik 13,04 persen menjadi Rp1.560 per saham.

PT Cipaganti Citra Graha Tbk (CPGT) sebagai emiten ke-22 mencatatkan saham perdanannya pada 9 Juli, dengan harga Rp255 per saham. Pada perdagangan Selasa pekan ini ditutup turun 25,49 persen menjadi Rp190 per saham.

PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA) sebagai emiten ke-23 juga mencatatkan saham perdanannya pada 9 Juli, dengan harga Rp180 per saham. Pada perdagangan terakhir ditutup turun 6,67 persen menjadi Rp168 per saham.

PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) sebagai emiten ke-24 mencatatkan saham perdanannya pada 11 Juli, dengan harga Rp320 per saham. Pada perdagangan Selasa pekan ini ditutup turun 10,94 persen menjadi Rp285 per saham.

PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) sebagai emiten ke-25 mencatatkan saham perdanannya pada 12 September, dengan harga Rp9.000 per saham. Pada perdagangan Selasa pekan ini ditutup naik 5,56 persen menjadi Rp9.500 per saham.

PT Arita Prima Indonesia Tbk (APII) sebagai emiten ke-26 mencatatkan saham perdanannya pada 29 Oktober, dengan harga Rp220 per saham. Pada perdagangan terakhir ditutup naik 2,27 persen menjadi Rp225 per saham.

PT Grand Kartech Tbk (KRAH) sebagai emiten ke-27 mencatatkan saham perdanannya pada 8 November, dengan harga Rp275 per saham. Pada perdagangan Selasa pekan ini ditutup naik 9,09 persen menjadi Rp300 per saham.

PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) sebagai emiten ke-28 mencatatkan saham perdanannya pada 10 Desember, dengan harga Rp500 per saham. Pada perdagangan Selasa pekan ini ditutup menguat 12 persen menjadi Rp560 per saham.

PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) sebagai emiten ke-29 mencatatkan saham perdanannya pada 11 Desember, dengan harga Rp2.800 per saham. Pada perdagangan Selasa pekan ini ditutup turun 0,9 persen menjadi Rp2.775 per saham.

PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) sebagai emiten ke-30 mencatatkan saham perdanannya pada 12 Desember, dengan harga Rp670 per saham. Pada perdagangan Selasa pekan ini ditutup melonjak 20,9 persen menjadi Rp810 per saham.

Terakhir, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) sebagai emiten ke-31 mencatatkan saham perdanannya pada 18 Desember, dengan harga Rp580 per saham. Pada perdagangan Selasa pekan ini ditutup naik 17,24 persen menjadi Rp680 per saham.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7510 seconds (0.1#10.140)