IHSG berpeluang menguat
A
A
A
Sindonews.com - Kendati peluang window dressing sangat tipis, namun kemungkinan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk bisa balik arah (rebound) cukup kuat.
Pada perdagangan hari ini, diperkirakan IHSG berada pada level support 4.162-4.189 dan resistance 4.210-4.218. IHSG diperkirakan mencoba bertahan dari penurunan.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada memproyeksikan, pasca libur Natal ini, laju bursa saham Asia masih berpotensi bertengger di zona hijau merespons penurunan nilai tukar yen setelah Bank Sentral Jepang mengumumkan akan melanjutkan program stimulusnya.
"Diharapkan keinginan IHSG untuk rebound ini dapat bertahan pasca libur Natal. IHSG diprediksikan berada dalam kisaran target support, namun dapat kembali menguat dan masuk dalam target resistance," kata Reza, Jumat (27/12/2013).
Menilik laju IHSG pada perdagangan Selasa (24/12/2013), pembukaan pasar saham Eropa yang positif turut membantu penguatan IHSG. Sepanjang perdagangan hari itu, IHSG menyentuh level tertinggi 4.206,64 jelang preclosing dan level terendah 4.174,46 jelang akhir sesi 1 dan berakhir di level 4.202,83.
Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Sementara dari luar negeri, seakan tak mau kalah dengan bursa Asia, bursa saham Eropa pun diprediksi masih akan melanjutkan penguatan. Pelaku pasar masih menanggapi positif rilis data-data Amerika Serikat sebelumnya dan berharap klaim angka pengangguran di negara adidaya itu bisa sesuai estimasi.
Meski beberapa bursa saham di Asia dan Eropa mengalami penguatan, namun bursa saham China melemah terkait dengan langkah PboC melakukan operasi pasar yang justru meningkatkan tarif repo menjadi 5,3 persen, tertinggi dalam enam bulan terakhir.
"Rilis berita penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi Taiwan turut direspons negatif bursa saham China dan sekitarnya," ujar Reza.
Pada perdagangan hari ini, diperkirakan IHSG berada pada level support 4.162-4.189 dan resistance 4.210-4.218. IHSG diperkirakan mencoba bertahan dari penurunan.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada memproyeksikan, pasca libur Natal ini, laju bursa saham Asia masih berpotensi bertengger di zona hijau merespons penurunan nilai tukar yen setelah Bank Sentral Jepang mengumumkan akan melanjutkan program stimulusnya.
"Diharapkan keinginan IHSG untuk rebound ini dapat bertahan pasca libur Natal. IHSG diprediksikan berada dalam kisaran target support, namun dapat kembali menguat dan masuk dalam target resistance," kata Reza, Jumat (27/12/2013).
Menilik laju IHSG pada perdagangan Selasa (24/12/2013), pembukaan pasar saham Eropa yang positif turut membantu penguatan IHSG. Sepanjang perdagangan hari itu, IHSG menyentuh level tertinggi 4.206,64 jelang preclosing dan level terendah 4.174,46 jelang akhir sesi 1 dan berakhir di level 4.202,83.
Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Sementara dari luar negeri, seakan tak mau kalah dengan bursa Asia, bursa saham Eropa pun diprediksi masih akan melanjutkan penguatan. Pelaku pasar masih menanggapi positif rilis data-data Amerika Serikat sebelumnya dan berharap klaim angka pengangguran di negara adidaya itu bisa sesuai estimasi.
Meski beberapa bursa saham di Asia dan Eropa mengalami penguatan, namun bursa saham China melemah terkait dengan langkah PboC melakukan operasi pasar yang justru meningkatkan tarif repo menjadi 5,3 persen, tertinggi dalam enam bulan terakhir.
"Rilis berita penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi Taiwan turut direspons negatif bursa saham China dan sekitarnya," ujar Reza.
(rna)