Pemasangan RFID digencarkan di perumahan masyarakat
A
A
A
Sindonews.com - PT Pertamina (Persero) lebih menggencarkan pemasangan perangkat radio frequency identification (RFID) untuk BBM bersubsidi pada kendaraan dengan cara 'menjemput bola' di pemukiman masyarakat.
Salah satunya di Komplek Hankam, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (29/12/2013). Pemasangan RFID yang dilakukan sejak pagi hari ini nampak antre puluhan mobil yang rata-rata milik anggota TNI dan PNS Mabes TNI.
Meski Pertamina telah mengumumkan untuk pemasangan RFID tidak dipungut biaya alias gratis, pada kenyataannya di pemasangan RFID di area Aula Korsik, komplek yang dulunya merupakan tempat tinggal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini dipungut biaya Rp20 ribu per mobil.
"Pungutan Rp20 ribu ini sudah dimusyawarahkan dengan warga perumahan sini untuk biaya penggunaan dan kebersihan lokasi yang digunakan," ujar salah seorang petugas pemasang RFID yang enggan disebut namanya.
Sebelumnya diberitakan, Pertamina menyatakan pemasangan perangkat RFID untuk BBM bersubsidi pada kendaraan tidak dikenakan biaya alias gratis. Pemasangan RFID ini juga tidak memiliki batas waktu.
"Kami tegaskan tidak ada pungutan untuk pemasangan RFID tersebut dan tidak ada batasan waktu pemasangan sehingga masyarakat tidak perlu panik," ujar juru bicara Pertamina, Ali Mundakir, beberapa waktu lalu.
Ali menyesalkan beredarnya informasi dari pihak-pihak yang tak bertanggung jawab mengenai pungutan sejumlah uang tertentu untuk memasang RFID. Termasuk informasi yang tak benar mengenai denda jika masyarakat melewati batas waktu pemasangan RFID.
"Tanggal 31 Desember 2013 merupakan target penyelesaian pemasangan RFID untuk kendaraan di wilayah DKI Jakarta. Tetapi pemasangan RFID selanjutnya akan gratis selamanya dan tidak ada batasan waktu," ujar Ali.
Pertamina melalui PT Inti sebagai mitra penyedia teknologi RFIS sedang mengusahakan kemungkinan untuk memperluas titik pemasangan di luar SPBU, seperti ruang terbuka, parkir mal, dan lainnya di luar hari kerja.
Untuk saat ini, masyarakat dapat melakukan pemasangan di sekitar 60 titik yang telah disediakan, baik di SPBU maupun di titik lainnya. Untuk mengetahui lokasi pos registrasi RFID dapat menghubungi contact center Pertamina 500-000, follow twitter @SMPBBM dan Facebook: SMPBBM atau melalui www.pertamina.com.
Ali mengatakan, saat ini program pemasangan RFID dimaksudkan untuk melakukan monitoring dan pencatatan transaksi pembelian BBM bersubsidi.
"RFID ini hanya untuk mencatat identitas kendaraan dan merekam volume pembelian setiap transaksinya. Jadi, tidak ada pembatasan volume pembelian," ujarnya.
Salah satunya di Komplek Hankam, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (29/12/2013). Pemasangan RFID yang dilakukan sejak pagi hari ini nampak antre puluhan mobil yang rata-rata milik anggota TNI dan PNS Mabes TNI.
Meski Pertamina telah mengumumkan untuk pemasangan RFID tidak dipungut biaya alias gratis, pada kenyataannya di pemasangan RFID di area Aula Korsik, komplek yang dulunya merupakan tempat tinggal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini dipungut biaya Rp20 ribu per mobil.
"Pungutan Rp20 ribu ini sudah dimusyawarahkan dengan warga perumahan sini untuk biaya penggunaan dan kebersihan lokasi yang digunakan," ujar salah seorang petugas pemasang RFID yang enggan disebut namanya.
Sebelumnya diberitakan, Pertamina menyatakan pemasangan perangkat RFID untuk BBM bersubsidi pada kendaraan tidak dikenakan biaya alias gratis. Pemasangan RFID ini juga tidak memiliki batas waktu.
"Kami tegaskan tidak ada pungutan untuk pemasangan RFID tersebut dan tidak ada batasan waktu pemasangan sehingga masyarakat tidak perlu panik," ujar juru bicara Pertamina, Ali Mundakir, beberapa waktu lalu.
Ali menyesalkan beredarnya informasi dari pihak-pihak yang tak bertanggung jawab mengenai pungutan sejumlah uang tertentu untuk memasang RFID. Termasuk informasi yang tak benar mengenai denda jika masyarakat melewati batas waktu pemasangan RFID.
"Tanggal 31 Desember 2013 merupakan target penyelesaian pemasangan RFID untuk kendaraan di wilayah DKI Jakarta. Tetapi pemasangan RFID selanjutnya akan gratis selamanya dan tidak ada batasan waktu," ujar Ali.
Pertamina melalui PT Inti sebagai mitra penyedia teknologi RFIS sedang mengusahakan kemungkinan untuk memperluas titik pemasangan di luar SPBU, seperti ruang terbuka, parkir mal, dan lainnya di luar hari kerja.
Untuk saat ini, masyarakat dapat melakukan pemasangan di sekitar 60 titik yang telah disediakan, baik di SPBU maupun di titik lainnya. Untuk mengetahui lokasi pos registrasi RFID dapat menghubungi contact center Pertamina 500-000, follow twitter @SMPBBM dan Facebook: SMPBBM atau melalui www.pertamina.com.
Ali mengatakan, saat ini program pemasangan RFID dimaksudkan untuk melakukan monitoring dan pencatatan transaksi pembelian BBM bersubsidi.
"RFID ini hanya untuk mencatat identitas kendaraan dan merekam volume pembelian setiap transaksinya. Jadi, tidak ada pembatasan volume pembelian," ujarnya.
(gpr)