Inflasi RI 2013 tembus 8,38%
A
A
A
Sindonews.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Desember 2013 sebesar 0,55 persen atau secara keseluruhan pada 2013 mencapai 8,38 persen. Angka ini lebih rendah dari perkiraan pemerintah sebelumnya sebesar 8,5 persen.
Kepala BPS, Suryamin mengatakan, inflasi Desember ini terjadi karena kenaikan harga pangan pada Tahun Baru 2014 dan Natal. Selain itu, juga terjadi kenaikan harga komoditas energi seperti elpiji 12 kilogram (kg).
"Sudah ada pengaruh kenaikan harga elpiji, inflasi dari sektor energi seperti BBM, TDL, dan elpiji mencapai 0,07 persen," ujar Suryamin di kantornya, Jakarta, Kamis (2/1/2014).
BPS mencatat dari 66 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), sebanyak 61 kota mengalami inflasi dan hanya 5 kota mengalami deflasi. Kota Manado tercatat mengalami inflasi tertinggi sebesar 2,69 persen. "Sedangkan Padang Sidempuan mengalami deflasi terendah sebesar 0,44 persen," lanjutnya.
Namun, pihaknya tetap menilai perekenomian Indonesia mulai terkendali. "Tapi secara umum inflasi tahunan 8,38 persen merupakan tanda perekonomian mulai terkendali," pungkas Suryamin.
Bulan lalu, BPS mencatat angka inflasi pada November 2013 sebesar 0,12 persen atau inflasi tahun kalender sebesar 7,79 persen. Selain itu, inflasi secara year on year (yoy) sebesar 8,37 persen, inflasi komponen inti sebesar 0,2 persen, dan inflasi inti secara yoy sebesar 4,8 persen.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan bahwa inflasi tahun ini bisa berada di bawah 9 persen pasca kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Sementara pemerintah memprediksi bahwa inflasi tahun ini sekitar 8,5 persen. Itu karena mulai meredanya inflasi beberapa bulan terakhir.
Kepala BPS, Suryamin mengatakan, inflasi Desember ini terjadi karena kenaikan harga pangan pada Tahun Baru 2014 dan Natal. Selain itu, juga terjadi kenaikan harga komoditas energi seperti elpiji 12 kilogram (kg).
"Sudah ada pengaruh kenaikan harga elpiji, inflasi dari sektor energi seperti BBM, TDL, dan elpiji mencapai 0,07 persen," ujar Suryamin di kantornya, Jakarta, Kamis (2/1/2014).
BPS mencatat dari 66 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), sebanyak 61 kota mengalami inflasi dan hanya 5 kota mengalami deflasi. Kota Manado tercatat mengalami inflasi tertinggi sebesar 2,69 persen. "Sedangkan Padang Sidempuan mengalami deflasi terendah sebesar 0,44 persen," lanjutnya.
Namun, pihaknya tetap menilai perekenomian Indonesia mulai terkendali. "Tapi secara umum inflasi tahunan 8,38 persen merupakan tanda perekonomian mulai terkendali," pungkas Suryamin.
Bulan lalu, BPS mencatat angka inflasi pada November 2013 sebesar 0,12 persen atau inflasi tahun kalender sebesar 7,79 persen. Selain itu, inflasi secara year on year (yoy) sebesar 8,37 persen, inflasi komponen inti sebesar 0,2 persen, dan inflasi inti secara yoy sebesar 4,8 persen.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan bahwa inflasi tahun ini bisa berada di bawah 9 persen pasca kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Sementara pemerintah memprediksi bahwa inflasi tahun ini sekitar 8,5 persen. Itu karena mulai meredanya inflasi beberapa bulan terakhir.
(izz)