Realisasi penerima raskin melenceng dari sasaran
A
A
A
Sindonews.com - Penyaluran beras untuk masyarakat miskin pada September melenceng menjadi 34,69 juta rumah tangga dari rencana awal 15,5 juta rumah tangga.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin mengatakan, hal tersebut berdampak besar bagi meningkatnya angka kemiskinan pada September 2013 sebesar 480 ribu orang menjadi 28,55 juta orang dari 28,07 orang di September.
"Ini secara jelas akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat miskin di perkotaan maupun pedesaan," kata Suryamin di Gedung BPS, Jakarta, Kamis (2/1/2013).
Dalam kesempatan berbeda, Direktur Perlindungan dan Kesejahteraan Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas, Vivi Yulaswati mengakui, realisasi penerimaan raskin masih melenceng dari sasaran.
Berdasarkan pemantauan pihaknya, masih ada perubahan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) berupa nama, alamat, sehingga sasaran raskin malah membludak. "Sehingga sampai September masih tidak sesuai dengan target awal," kata Vivi di Gedung Bappenas, Jakarta, Kamis (2/1/2013).
Pihaknya juga mengaku bahwa sosialisasi penggunaan KPS juga masih cukup sulit dan menyebabkan KPS untuk menerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) digunakan untuk mengambil raskin.
"Jadi dari target 15,5 juta penerima raskin, masih ada yang bisa mengambil lebih hanya bermodal KPS untuk BLSM tersebut," pungkas Vivi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin mengatakan, hal tersebut berdampak besar bagi meningkatnya angka kemiskinan pada September 2013 sebesar 480 ribu orang menjadi 28,55 juta orang dari 28,07 orang di September.
"Ini secara jelas akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat miskin di perkotaan maupun pedesaan," kata Suryamin di Gedung BPS, Jakarta, Kamis (2/1/2013).
Dalam kesempatan berbeda, Direktur Perlindungan dan Kesejahteraan Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas, Vivi Yulaswati mengakui, realisasi penerimaan raskin masih melenceng dari sasaran.
Berdasarkan pemantauan pihaknya, masih ada perubahan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) berupa nama, alamat, sehingga sasaran raskin malah membludak. "Sehingga sampai September masih tidak sesuai dengan target awal," kata Vivi di Gedung Bappenas, Jakarta, Kamis (2/1/2013).
Pihaknya juga mengaku bahwa sosialisasi penggunaan KPS juga masih cukup sulit dan menyebabkan KPS untuk menerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) digunakan untuk mengambil raskin.
"Jadi dari target 15,5 juta penerima raskin, masih ada yang bisa mengambil lebih hanya bermodal KPS untuk BLSM tersebut," pungkas Vivi.
(izz)