Pengusaha warteg terpaksa naikkan harga makanan

Jum'at, 03 Januari 2014 - 17:20 WIB
Pengusaha warteg terpaksa...
Pengusaha warteg terpaksa naikkan harga makanan
A A A
Sindonews.com - Kenaikan harga gas elpiji non subsidi ukuran 12 kilogram (kg) memaksa sejumlah pengusaha makanan untuk beralih menggunakan gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kg. Bahkan, untuk menekan biaya produksi, harga aneka jenis makanan turut dinaikkan, seiring kenaikan harga sejumlah komoditas bahan makanan.

Di Kota Tangerang, harga tabung gas elpiji 12 kg memang langsung dirasakan pengusaha warung makan. Kenaikan sebesar Rp50 ribu per tabung dirasa sangat memberatkan mereka.

Untuk menyiasatinya, pengusaha warteg mulai beralih menggunakan tabung gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kg. Penggunaan tabung gas melon tersebut dinilai mampu menekan biaya produksi. Apalagi, harga bahan makanan turut naik, seiring dengan kenaikan harga tabung gas 12 kg.

Suntoro, salah seorang pengusaha warteg yang berlokasi di Jalan TMP Taruna atau tepatnya depan Polsek Benteng Kota Tangerang adalah salah satu pengusaha yang terpaksa menaikkan harga makanan.

“Saya naikan semua menjadi Rp500 perak. Banyak yang komplain, tetapi ya mau bagaimana lagi, kalau tidak kita tidak akan dapat untung,” ujar Suntoro.

Diakui Suntoro, banyak pelanggannya yang mengeluh dengan kenaikan harga makanan yang mulai diberlakukan di warung makannya itu. “Saya harap sih pemerintah segera menstabilkan harganya kembali,” terangnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6070 seconds (0.1#10.140)