Pendaftar BPJS di Tangerang membludak
A
A
A
Sindonews.com - Sejak diberlakukannya program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) secara nasional pada 1 Januari 2014, masyarakat Kota Tangerang langsung berbondong-bondong mendaftarkan dirinya di Kantor BPJS Cabang Tangerang, Jalan Perintis Kemerdekaan, Cikokol.
Kepala Cabang BPJS Kesehatan Tangerang Herry Rachmanto mengatakan, sejak dibukanya pendaftaran, ratusan masyarakat se-Tangerang Raya datang untuk mendaftar. Bahkan, per harinya bisa mencapai 500-600 orang.
"Yang daftar ini kebanyakan peserta umum yang sebelumnya belum terdaftar di Askes dan Jamkesmas. Terutama masyarakat yang sedang sakit, seperti ingin cuci darah atau dirawat di ruang ICU. Kan BPJS ini langsung bisa dipakai kalau sudah daftar dan bayar angsuran pertama," paparnya, Jumat (3/1/2014).
Menurutnya, hingga Kamis (2/1/2014) kemarin, ada sekitar 270 orang yang sudah terdaftar menjadi peserta BPJS. Meski banyak yang datang mendaftar, pihaknya membatasi pelayanan hingga pukul 14.00 WIB.
"Kemarin kita batasi, karena terlalu banyak. Takutnya sampai malam. Jadi pengurusannya baru dilanjutkan hari ini," kata Herry.
Herry mengaku, banyaknya masyarakat yang mendaftar juga menyebabkan proses pendaftaran menjadi lamban. Pasalnya, loket pelayanan yang disediakan hanya 7 unit, sementara pihaknya harus melayani masyarakat dari Kota, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.
"Biasanya kita melayani tidak sampai 5 menit. Tapi karena kondisinya ramai, jadi masyarakat harus sabar. Bahkan sekarang kita layani sampai pukul 20.00 WIB," paparnya.
Dijelaskannya, bagi masyarakat umum yang ingin mendaftar BPJS, cukup membawa KTP dan KK dan mengisi formulir registrasi. Layanan kesehatan gratis BPJS terbagi tiga kelas, untuk kelas I angsurannya sebesar Rp59.500 per kepala per bulan, kelas II Rp42.500 per kepala per bulan dan kelas III Rp25.500 per kepala per bulan.
"Layanan yang didapatkan sama, bisa mengcover semua penyakit. Hanya saja dirawat di kelas yang berbeda di rumah sakit tergantung daftar untuk kelas yang mana. Ada sekitar 35 rumah sakit di Tangerang Raya yang melayani peserta BPJS kesehatan," paparnya.
Salah satu warga Kota Tangerang, Alimi, 43, yang juga mendaftar BPJS sebagai peserta umum, mengeluhkan pelayanan yang lambat. "Saya sudah mengantri dari Jam 8, tapi belum dilayani juga. Harusnya loketnya ditambah yang banyak. Minggu-minggu pertama pasti banyak yang daftar, harusnya diantisipasi agar prosesnya tidak lambat," tukasnya.
Kepala Cabang BPJS Kesehatan Tangerang Herry Rachmanto mengatakan, sejak dibukanya pendaftaran, ratusan masyarakat se-Tangerang Raya datang untuk mendaftar. Bahkan, per harinya bisa mencapai 500-600 orang.
"Yang daftar ini kebanyakan peserta umum yang sebelumnya belum terdaftar di Askes dan Jamkesmas. Terutama masyarakat yang sedang sakit, seperti ingin cuci darah atau dirawat di ruang ICU. Kan BPJS ini langsung bisa dipakai kalau sudah daftar dan bayar angsuran pertama," paparnya, Jumat (3/1/2014).
Menurutnya, hingga Kamis (2/1/2014) kemarin, ada sekitar 270 orang yang sudah terdaftar menjadi peserta BPJS. Meski banyak yang datang mendaftar, pihaknya membatasi pelayanan hingga pukul 14.00 WIB.
"Kemarin kita batasi, karena terlalu banyak. Takutnya sampai malam. Jadi pengurusannya baru dilanjutkan hari ini," kata Herry.
Herry mengaku, banyaknya masyarakat yang mendaftar juga menyebabkan proses pendaftaran menjadi lamban. Pasalnya, loket pelayanan yang disediakan hanya 7 unit, sementara pihaknya harus melayani masyarakat dari Kota, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.
"Biasanya kita melayani tidak sampai 5 menit. Tapi karena kondisinya ramai, jadi masyarakat harus sabar. Bahkan sekarang kita layani sampai pukul 20.00 WIB," paparnya.
Dijelaskannya, bagi masyarakat umum yang ingin mendaftar BPJS, cukup membawa KTP dan KK dan mengisi formulir registrasi. Layanan kesehatan gratis BPJS terbagi tiga kelas, untuk kelas I angsurannya sebesar Rp59.500 per kepala per bulan, kelas II Rp42.500 per kepala per bulan dan kelas III Rp25.500 per kepala per bulan.
"Layanan yang didapatkan sama, bisa mengcover semua penyakit. Hanya saja dirawat di kelas yang berbeda di rumah sakit tergantung daftar untuk kelas yang mana. Ada sekitar 35 rumah sakit di Tangerang Raya yang melayani peserta BPJS kesehatan," paparnya.
Salah satu warga Kota Tangerang, Alimi, 43, yang juga mendaftar BPJS sebagai peserta umum, mengeluhkan pelayanan yang lambat. "Saya sudah mengantri dari Jam 8, tapi belum dilayani juga. Harusnya loketnya ditambah yang banyak. Minggu-minggu pertama pasti banyak yang daftar, harusnya diantisipasi agar prosesnya tidak lambat," tukasnya.
(gpr)