Net inflow 2013 di DIY capai Rp2,7 triliun
A
A
A
Sindonews.com - Sepanjang 2013 peredaran uang di Provinsi DIY lebih banyak yang masuk (inflow) dari pada yang keluar (outflow). Warga luar DIY lebih banyak yang membelajakan uangnya di DIY dari pada warga DIY yang membelanjakan uangnya di luar DIY.
Berdasarkan data Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) DIY, sepanjang 2013 inflow DIY sebesar Rp13,7 triliun, sedangkan outflow sebesar Rp10,9 triliun. Sehingga net inflow DIY selama 2013 tercatat Rp2,7 triliun.
Kepala KPBI DIY, Arief Budi Santoso mengatakan, adanya net inflow Rp2,7 triliun ini menunjukkan perekonomian DIY lebih baik dibanding tahun sebelumnya. "Adanya net inflow di DIY sebagian besar ditopang sektor pariwisata yang semakin mengeliat," katanya, Senin (6/1/2014).
Pariwisata yang menggeliat membuat warga di luar DIY berbondong-bondong datang dan membelanjakan uangnya di wilayah ini. "Banyak warga luar DIY yang membelanjakan uangnya selama di DIY," imbuhnya.
Dia menambahkan, selain pariwisata, adanya net inflow juga menjadi indikator kegiatan usaha di DIY berkembang. "Kami optimitis perekonomian 2014 di DIY juga akan tetap baik," jelasnya.
Net inflow di DIY baru terjadi 2013. Dua tahun sebelumnya (2011 dan 2012) aliran uang lebih banyak keluar. Dengan kata lain, warga DIY lebih banyak yang membelanjakan uangnya di luar DIY daripada orang luar daerah yang membelanjakan uangnya di DIY.
Data di Bank Indonesia Perwakilan DIY menyebutkan, pada 2012 lalu, net cash outflow mencapai Rp1,048 triliun. Sedangkan pada 2012 DIY masih mengalami net outflow Rp313 miliar.
Berdasarkan data Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) DIY, sepanjang 2013 inflow DIY sebesar Rp13,7 triliun, sedangkan outflow sebesar Rp10,9 triliun. Sehingga net inflow DIY selama 2013 tercatat Rp2,7 triliun.
Kepala KPBI DIY, Arief Budi Santoso mengatakan, adanya net inflow Rp2,7 triliun ini menunjukkan perekonomian DIY lebih baik dibanding tahun sebelumnya. "Adanya net inflow di DIY sebagian besar ditopang sektor pariwisata yang semakin mengeliat," katanya, Senin (6/1/2014).
Pariwisata yang menggeliat membuat warga di luar DIY berbondong-bondong datang dan membelanjakan uangnya di wilayah ini. "Banyak warga luar DIY yang membelanjakan uangnya selama di DIY," imbuhnya.
Dia menambahkan, selain pariwisata, adanya net inflow juga menjadi indikator kegiatan usaha di DIY berkembang. "Kami optimitis perekonomian 2014 di DIY juga akan tetap baik," jelasnya.
Net inflow di DIY baru terjadi 2013. Dua tahun sebelumnya (2011 dan 2012) aliran uang lebih banyak keluar. Dengan kata lain, warga DIY lebih banyak yang membelanjakan uangnya di luar DIY daripada orang luar daerah yang membelanjakan uangnya di DIY.
Data di Bank Indonesia Perwakilan DIY menyebutkan, pada 2012 lalu, net cash outflow mencapai Rp1,048 triliun. Sedangkan pada 2012 DIY masih mengalami net outflow Rp313 miliar.
(gpr)