Mantan TKI asal Pekalongan dilatih wirausaha
A
A
A
Sindonews.com - Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Pekalongan berupaya melatih mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) wilayahnya untuk menjadi wirausaha.
"Iya, dilatih berwirausaha," kata Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Pekalongan Hari Suminto melalui Kabid Pelatihan, Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Marhaeni di kabupaten setempat, Senin (6/1/2014).
Sebab, mantan TKI mempunyai investasi selama bekerja. Jadi, akan sayang bila tak dikembangkan untuk wirausaha. Pihaknya mengarahkan itu supaya mereka tidak lagi menjadi TKI.
Di antaranya dengan melakukan kegiatan sosialisasi pelatihan wirausaha. Ada beberapa mantan TKI yang telah menjadi wirausaha. Mereka berwiraswasta dengan berjualan bakso. "Termasuk TKI sukses," katanya.
Biasanya, para mantan TKI yang sukses berwirausaha akan mengikuti pameran usaha ke dalam kota atau luar kota. Meski begitu, tidak sedikit mantan TKI yang kembali berangkat menjadi TKI.
Mayoritas, mereka berangkat ke negara lainnya atau bukan ke negara yang semula tempatnya bekerja. "Karena tidak punya kemampuan entrepreneurship, jadi tetap jadi TKI," katanya.
"Iya, dilatih berwirausaha," kata Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Pekalongan Hari Suminto melalui Kabid Pelatihan, Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Marhaeni di kabupaten setempat, Senin (6/1/2014).
Sebab, mantan TKI mempunyai investasi selama bekerja. Jadi, akan sayang bila tak dikembangkan untuk wirausaha. Pihaknya mengarahkan itu supaya mereka tidak lagi menjadi TKI.
Di antaranya dengan melakukan kegiatan sosialisasi pelatihan wirausaha. Ada beberapa mantan TKI yang telah menjadi wirausaha. Mereka berwiraswasta dengan berjualan bakso. "Termasuk TKI sukses," katanya.
Biasanya, para mantan TKI yang sukses berwirausaha akan mengikuti pameran usaha ke dalam kota atau luar kota. Meski begitu, tidak sedikit mantan TKI yang kembali berangkat menjadi TKI.
Mayoritas, mereka berangkat ke negara lainnya atau bukan ke negara yang semula tempatnya bekerja. "Karena tidak punya kemampuan entrepreneurship, jadi tetap jadi TKI," katanya.
(gpr)