Pertamina tak akan tanggung kerugian agen

Senin, 06 Januari 2014 - 18:40 WIB
Pertamina tak akan tanggung kerugian agen
Pertamina tak akan tanggung kerugian agen
A A A
Sindonews.com - Para agen gas elpiji 12 kilogram (kg) tampaknya harus bersiap menanggung rugi lantaran PT Pertamina (Persero) merevisi kenaikan harga dari semula naik Rp3.500 per kg menjadi hanya naik Rp1.000 per kg.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya menerangkan, pihaknya tidak akan memberikan kompensasi bagi agen yang masih memiliki stok elpiji dari penetapan harga kenaikan Rp3.500 per kg.

"Semuanya harus mengikuti harga yang berlaku dari hasil keputusan hari ini. Bagi agen yang masih memiliki stok ketika mereka membeli di harga 1 Januari (ketika kenaikan Rp3.500 per Kg) Pertamina tidak akan melakukan pengembalian, perubahan harga itu sudah merupakan risiko bisnis," terang Hanung di Gedung Pertamina Pusat, Jakarta, Senin (6/1/2014).

Dikatakannya pula, keputusan revisi kenaikan harga ini telah disampaikan kepada agen-agen elpiji. "Untuk Jakarta, harga jual di agen Rp90.500 per tabung. Di kota lain, akan disampaikan secara detil," jelasnya.

Hanung menambahkan, pihaknya sudah perintahkan agen untuk mematuhi harga. Kalau ada yang menjual di atas harga silakan laporkan kepada Pertamina, dan akan diberikan sanksi PHU (Putus Hubungan Usaha). "Sanksinya PHU, tidak ada lagi peringatan," tegas dia.

Sebelumnya diberitakan, PT Pertamina (Persero) akhirnya mengumumkan adanya revisi kenaikan harga elpiji ukuran 12 kilogram (kg) yang semula naik Rp3.500 per kg, menjadi hanya Rp1.000 per kg.

Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan mengatakan, dengan demikian maka harga per tabungnya menjadi sebesar Rp91.600 untuk elpiji non subsidi.

"Kami setelah mengikuti perkembangan di masyarakat dan mengikuti rapat di tempat Pak Wapres dan pertemuan lain serta hasil RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) memutuskan ada revisi kenaikan harga elpiji 12 kg, berlaku besok jam 00.00. Yang tadi Rp3.500 per kg, menjadi Rp1.000," kata Karen.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6333 seconds (0.1#10.140)