Meski impor, elpiji lebih baik dari minyak tanah

Selasa, 07 Januari 2014 - 20:30 WIB
Meski impor, elpiji lebih baik dari minyak tanah
Meski impor, elpiji lebih baik dari minyak tanah
A A A
Sindonews.com - Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengaku walaupun porsi impor elpiji lebih besar daripada yang dapat dicukupi domestik, namun dia tetap mengapresiasi hal tersebut.

Pasalnya, dengan dipergunakannya elpiji 3 kilogram terbukti telah menghindarkan Indonesia dari defisit yang terlalu dalam akibat subsidi minyak tanah.

"Bayangkan kalau kita masih pakai minyak tanah. Satu, pasti impor besar, dan yang kedua, subsidinya juga pasti besar," ujar Bambang di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (7/1/2014).

Dia menjelaskan, untuk saat ini porsi impor elpiji mencapai 52-53 persen. Sedangkan yang dapat dipenuhi domestik mencapai 47 persen. "Jangan lupa 12 kg itu tidak disubsidi," lanjut Bambang.

Bambang juga mengingatkan bahwa elpiji yang dipergunakan saat ini bukanlah yang berasal dari Liquified Natural Gas (LNG) tetapi dari gas yang berasal dari pengeboran minyak, sehingga untuk memenuhi pasar domestik cukup sulit.

"Berasal dari minyak yang digali, itu produk sampingannya yang elpiji. Kalau LNG itu lain karena dia merupakan gas alam," tandas Bambang.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5069 seconds (0.1#10.140)