Pertamina investasi USD1,3 M bangun RFCC Cilacap

Rabu, 08 Januari 2014 - 09:19 WIB
Pertamina investasi...
Pertamina investasi USD1,3 M bangun RFCC Cilacap
A A A
Sindonews.com - PT Pertamina (Persero) tengah berkonsentrasi meningkatkan produksi bahan bakar minyak (BBM) dengan local content yang lebih tinggi, sehingga mengurangi porsi impor BBM campuran berupa High Octane Mogas Component (HOMC) dari luar negeri.

Proyek yang tengah digarap untuk merealisasikan visi perusahaan tersebut adalah dengan membangunan residual fluid catalytic cracking (RFCC), yang berlokasi di refenery unit (RU) VI Cilacap, Jawa Tengah.

Proyek yang pengerjaannya sudah dimulai sejak Desember 2011 menelan biaya mencapai USD1,2 miliar. "Investasinya sekitar USD1,2 miliar. Itu sudah termasik perencanaan sampai konstruksinya," ujar Project Coordinator RFCC RU VI Cilacap Amir Siagian di RU VI, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (7/1/2014) malam.

Amir menjelaskan, untuk konstruksinya saat ini telah mencapai lebih dari 50 persen dan ditargetkan dapat selesai pada Desember tahun ini. "Sekarang aktualnya, persisnya 55,78 persen," ujar dia.

Untuk mengejar agar pada akhir tahun dapat beroperasi dengan kapasitas penuh, dia menjelaskan, maka proses pengolahan akan dimulai pada September 2014.

"Bulan Desember langsung full kapasitas karena akhir September, kita sudah mulai jalan, sebagian dulu beberapa persen nanti terus berjalan sehingga akhir tahun bisa berjalan full, dengan catatan parameter yang kita asumsikan bisa masuk seperti bahan bakunya tersedia," tutur Amir.

Dia menjelaskan, selama ini hasil pengolahan minyak mentah masih menghasilkan sejumlah besar Intermediate Fuel Oil (IFO) atau zat sisa pengolahan yang nilai ekonominya lebih rendah.

Dengan adanya pembangunan fasilitas RFCC ini diharapkan akan meningkatkan produksi valuable product (produk bernilai) dengan porsi yang jauh lebih besar serta menekan jumlah produksi IFO.

Peningkatan produksi produk bernilai tersebut seperti gasoline sebesar 1,9 juta kiloliter (kl) per tahun, meningkatkan produksi elpiji sebanyak 352 ribu ton per tahun dan mampu memproduksi produk propylene sebesar 142 ribu per tahun.

Itu artinya dapat meningkatkan nilai keekonomian produk minyak mentah yang diolah kilang RU VI Cilacap tersebut.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0819 seconds (0.1#10.140)