SBY klaim PDB Indonesia masuk 15 besar dunia

Kamis, 09 Januari 2014 - 11:51 WIB
SBY klaim PDB Indonesia masuk 15 besar dunia
SBY klaim PDB Indonesia masuk 15 besar dunia
A A A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengucapkan syukur lantaran Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berhasil menempati 15 besar ekonomi dunia.

"Alhamdulillah, PDB Indonesia menempati 15 besar ekonomi dunia," kata Presiden SBY dilansir dari laman setkab, Kamis (9/1/2014).

Pertumbuhan PDB Indonesia sejak periode 1945-1965 hingga periode 2009-sekarang, yang peningkatannya melesat pada periode 2004-2009 dan 2009-sekarang.

PDB Indonesia pada periode 1945-1965 mencapai Rp23,71 triliun dan pada periode 1965-2000 sebesar Rp955,75 triliun. Kemudian pada periode 2000-2004 menjadi Rp2.295,82 triliun.

Selanjutnya PDB Indonesia pada periode 2004-2009 melesat menjadi Rp5.613,4 triliun dan pada periode 2009-sekarang bertambah Rp2.628,46 menjadi Rp8.241,86 triliun.

Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah sebelumnya mengatakan, pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini bisa mencapai 6 persen.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun politik ini akan didukung konsumsi dan investasi. Belanja Pemilu 2014 diprediksi akan memberikan kontribusi 0,3-06 persen. Di sisi lain, tren investasi langsung, baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) juga masih tinggi.

Sementara konsumsi rumah tangga setelah inflasi yang dapat dikendalikan di bawah 8,5 persen pada 2013, dapat menjadi modal menjelang 2014. Dia mengatakan, ekonomi negara maju dan China pada 2014 juga diperkirakan membaik.

Sementara itu, International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia sebelumnya memprediksi bahwa pertumbuhan PDB Indonesia pada tahun ini turun dibanding tahun lalu 5,6 persen menjadi 5,3 persen.

Menurunnya pertumbuhan PDB tersebut lantaran Bank Dunia memperkirakan investasi pada tahun ini hanya akan tumbuh 4,5 persen pada kuartal III karena dibayangi sejumlah risiko tinggi.

Risiko tersebut, diantaranya rencana pemangkasan stimulus oleh Bank Sentral Amerika Serikat (the Fed), yang akan memberi dampak pada kondisi pasar modal dunia dan investasi, termasuk Indonesia. Selain itu, naiknya belanja subsidi bahan bakar minyak (BBM) juga menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2014.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9589 seconds (0.1#10.140)