IHSG berpotensi menguat kembali
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini diproyeksi kembali mencatatkan penguatannya meski masih bersifat terbatas dan belum terlalu leluasa.
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang memperkirakan, IHSG secara teknikal IHSG akan bergerak pada rentang 4.145-4.232. Pola four price doji terbentuk atas IHSG mengindikasikan sideways (bergerak dua arah).
"IHSG saya perkirakan akan kembali bergerak menguat terbatas dalam perdagangan Jumat, sama seperti yang saya perkirakan kenaikan terbatas Kamis kemarin dan menjadi kenyataan," kata Edwin, Jumat (10/1/2014).
Potensi penguatan ini sendiri merujuk faktor turunnya Dow Jones, tetapi diimbangi kenaikan EIDO (Indonesia ETF) sebesar 0,23 persen dan nilai tukar rupiah spot rate yang berada di bawah Rp12.200.
"Saham sektor perbankan, properti, konstruksi dan konsumer, saya perkirakan kembali menjadi penggerak indeks Jumat ini setelah BI Rate dibiarkan tetap oleh Bank Indonesia tetapi tertahan akibat perkiraan lanjutan kejatuhan saham berbasis coal, nikel dan timah," papar Edwin.
Dari luar negeri, aksi menunggu dilakukan para pelaku pasar terhadap rilis laporan Nonfarm Payrolls (NFP) Jumat ini yang diperkirakan akan bertambah 196 ribu unit pekerjaan, yang artinya akan lebih kecil dari konsensus ekonom akan terjadi penambahan 203 ribu unit pekerjaan.
Laporan NFP tersebut akan memberikan sinyal bagi the Fed untuk memperbesar nilai tapering ke depannya di tengah kejatuhan saham sektor retail dan telekomunikasi setelah beberapa retailers besar melaporkan penurunan pendapatan akibat sangat besarnya discount harga yang mereka berikan dimusim Christmas shopping bulan lalu.
"Sentimen-sentimen tersebut mendorong Dow Jones melemah tipis sebesar 17,98 poin (0,11 persen) ditutup di level 16.444,76 disertai kenaikan tipis The Vix sebesar 0,16 persen ditutup di level 12,89," papar Edwin.
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang memperkirakan, IHSG secara teknikal IHSG akan bergerak pada rentang 4.145-4.232. Pola four price doji terbentuk atas IHSG mengindikasikan sideways (bergerak dua arah).
"IHSG saya perkirakan akan kembali bergerak menguat terbatas dalam perdagangan Jumat, sama seperti yang saya perkirakan kenaikan terbatas Kamis kemarin dan menjadi kenyataan," kata Edwin, Jumat (10/1/2014).
Potensi penguatan ini sendiri merujuk faktor turunnya Dow Jones, tetapi diimbangi kenaikan EIDO (Indonesia ETF) sebesar 0,23 persen dan nilai tukar rupiah spot rate yang berada di bawah Rp12.200.
"Saham sektor perbankan, properti, konstruksi dan konsumer, saya perkirakan kembali menjadi penggerak indeks Jumat ini setelah BI Rate dibiarkan tetap oleh Bank Indonesia tetapi tertahan akibat perkiraan lanjutan kejatuhan saham berbasis coal, nikel dan timah," papar Edwin.
Dari luar negeri, aksi menunggu dilakukan para pelaku pasar terhadap rilis laporan Nonfarm Payrolls (NFP) Jumat ini yang diperkirakan akan bertambah 196 ribu unit pekerjaan, yang artinya akan lebih kecil dari konsensus ekonom akan terjadi penambahan 203 ribu unit pekerjaan.
Laporan NFP tersebut akan memberikan sinyal bagi the Fed untuk memperbesar nilai tapering ke depannya di tengah kejatuhan saham sektor retail dan telekomunikasi setelah beberapa retailers besar melaporkan penurunan pendapatan akibat sangat besarnya discount harga yang mereka berikan dimusim Christmas shopping bulan lalu.
"Sentimen-sentimen tersebut mendorong Dow Jones melemah tipis sebesar 17,98 poin (0,11 persen) ditutup di level 16.444,76 disertai kenaikan tipis The Vix sebesar 0,16 persen ditutup di level 12,89," papar Edwin.
(rna)