SMGR genjot produksi semen pabrik Tuban
A
A
A
Sindonews.com - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) tengah mengupayakan adanya peningkatan kapasitas produksi semen di salah satu pabriknya yang terletak di Tuban, berupa proyek grinding plant.
Proyek grinding plant dijalankan menggunakan teknologi vertical cement mill yang mulai dibangun pada Februari 2012 dan beroperasi November 2013.
Adapun nilai investasi yang digelontorkan perseroan untuk mendanai proyek ini sebesar Rp328 miliar, dengan kapasitas produksi mencapai 250 ton per jam atau 1,5 juta ton per tahun.
"Dengan selesainya pembangunan vertical cement mill di pabrik Tuban yang dibangun secara swakelola ini, maka total kapasitas produksi semen di pabrik Tuban bertambah menjadi 14,5 juta ton per tahun," ujar Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto di Hotel Ritz Carlton Kuningan, Jakarta, Kamis (9/1/2014) malam.
Dwi mengatakan, peningkatan kapasitas produksi pabrik Tuban berpengaruh pada pertumbuhan produksi Semen Indonesia. Peningkatan tersebut menambah produksi semen yang dihasilkan perseroan menjadi 31,8 juta ton pada akhir 2014.
Dwi menjelaskan, vertical cement mill merupakan teknologi yang jauh lebih hemat energi dibanding horizontal cement mill yang sebelumnya dipakai di pabrik Tuban. Menurut dia, teknologi ini hanya membutuhkan listrik rata-rata 24 kWh, lebih rendah dibandingkan dengan konsumsi energi eksisting plant yang mencapai 34 kWh.
"Inilah yang menjadikan kami memiliki daya saing tinggi dibanding pabrik-pabrik sejenis," ujar dia.
Proyek grinding plant dijalankan menggunakan teknologi vertical cement mill yang mulai dibangun pada Februari 2012 dan beroperasi November 2013.
Adapun nilai investasi yang digelontorkan perseroan untuk mendanai proyek ini sebesar Rp328 miliar, dengan kapasitas produksi mencapai 250 ton per jam atau 1,5 juta ton per tahun.
"Dengan selesainya pembangunan vertical cement mill di pabrik Tuban yang dibangun secara swakelola ini, maka total kapasitas produksi semen di pabrik Tuban bertambah menjadi 14,5 juta ton per tahun," ujar Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto di Hotel Ritz Carlton Kuningan, Jakarta, Kamis (9/1/2014) malam.
Dwi mengatakan, peningkatan kapasitas produksi pabrik Tuban berpengaruh pada pertumbuhan produksi Semen Indonesia. Peningkatan tersebut menambah produksi semen yang dihasilkan perseroan menjadi 31,8 juta ton pada akhir 2014.
Dwi menjelaskan, vertical cement mill merupakan teknologi yang jauh lebih hemat energi dibanding horizontal cement mill yang sebelumnya dipakai di pabrik Tuban. Menurut dia, teknologi ini hanya membutuhkan listrik rata-rata 24 kWh, lebih rendah dibandingkan dengan konsumsi energi eksisting plant yang mencapai 34 kWh.
"Inilah yang menjadikan kami memiliki daya saing tinggi dibanding pabrik-pabrik sejenis," ujar dia.
(rna)