Investasi emas 2014 diyakini makin kinclong
A
A
A
Sindonews.com - PT Aneka Tambang (Antam) dan PT Pegadaian tetap optimis mampu meningkatkan penjualan logam mulia pada 2014. Fluktuasi harga diyakini tidak akan memberi pengaruh signifikan.
Manager Butik Emas PT Aneka Tambang YG Irawan mengatakan, logam mulia sebagai alternatif investasi masyarakat masih akan menjadi primadona. Karena itu, PT Antam optimis mampu melakukan penjualan 15 kg per bulan.
"Untuk 2013 kita mampu menjual antara 8-10 kg. Ini terhitung sejak November saat butik emas kami mulai buka di Makassar. Nah dengan sosialiasi yang semakin gencar maka penjualan akan terus bertambah," ungkapnya, Senin (13/1/2014).
Menurutnya, kehadiran butik yang menelan anggaran sampai Rp2 miliar itu, menjadi salah satu strategi Antam untuk lebih baik lagi dalam melayani konsumen emas logam mulia. Keberadaan butik ini akan mempermudah konsumen Antam dalam melakukan transaksi pembelian yang baik, aman, dan nyaman.
Sementara, jenis logam mulia yang ditawarkan perusahaan tambang pelat merah tersebut mulai dari 1 gram (gr), 2 gr, 2,5 gr, 3,5 gr, 10 gr, 25 gr, 50 gr, 100 gr, 250 gr, dan 12,5 kg. Masyarakat yang berminat dapat melakukan pembayaran baik secara cash atau kartu kredit beberapa perbankan seperti Bank Mandiri, BCA, dan Bank Permata.
Diketahui harga jual emas per hari ini (13/1/2013) kembali menguat Rp5.000 menjadi Rp535 ribu per gram. Begitu pun dengan harga pembelian kembali (buyback). Harga buyback emas Antam naik Rp4.000 menjadi Rp479 ribu per gram. Artinya, jika Anda menjual satu gram logam mulia Antam maka dihargai Rp 479 ribu.
Sementara, Kepala bagian Humas dan Hukum PT Pegadaian Wilayah VI, Ridwan mengatakan, realisasi penjualan emas mulai pada 2013 mencapai Rp84 miliar atau over target Rp18 miliar dari target Rp66 miliar.
"Dalam sebulan kami berhasil menjual 14-15 kg atau sekitar Rp7 miliar. Fluktuasi tidak akan memengaruhi sebab biasnya masyarakat membeli logam mulia untuk investasi jangka panjang," jelasnya.
Dia mengatakan, meski proyeksi penjualan baru akan diumumkan pada pekan ketiga Januari, namun pihaknya optimis mampu meraih hal tersebut. Adanya pembelian dengan non tunai banyak membantu dalam meraih omzet.
"Masyarakat bebas menyicil dari berat logam mulia semua jenis. Mereka cukup membayar down payment (DP) 30 persen dari harga jual, maka logam mulia akan menjadi milik masyarakat," pungkasnya.
Manager Butik Emas PT Aneka Tambang YG Irawan mengatakan, logam mulia sebagai alternatif investasi masyarakat masih akan menjadi primadona. Karena itu, PT Antam optimis mampu melakukan penjualan 15 kg per bulan.
"Untuk 2013 kita mampu menjual antara 8-10 kg. Ini terhitung sejak November saat butik emas kami mulai buka di Makassar. Nah dengan sosialiasi yang semakin gencar maka penjualan akan terus bertambah," ungkapnya, Senin (13/1/2014).
Menurutnya, kehadiran butik yang menelan anggaran sampai Rp2 miliar itu, menjadi salah satu strategi Antam untuk lebih baik lagi dalam melayani konsumen emas logam mulia. Keberadaan butik ini akan mempermudah konsumen Antam dalam melakukan transaksi pembelian yang baik, aman, dan nyaman.
Sementara, jenis logam mulia yang ditawarkan perusahaan tambang pelat merah tersebut mulai dari 1 gram (gr), 2 gr, 2,5 gr, 3,5 gr, 10 gr, 25 gr, 50 gr, 100 gr, 250 gr, dan 12,5 kg. Masyarakat yang berminat dapat melakukan pembayaran baik secara cash atau kartu kredit beberapa perbankan seperti Bank Mandiri, BCA, dan Bank Permata.
Diketahui harga jual emas per hari ini (13/1/2013) kembali menguat Rp5.000 menjadi Rp535 ribu per gram. Begitu pun dengan harga pembelian kembali (buyback). Harga buyback emas Antam naik Rp4.000 menjadi Rp479 ribu per gram. Artinya, jika Anda menjual satu gram logam mulia Antam maka dihargai Rp 479 ribu.
Sementara, Kepala bagian Humas dan Hukum PT Pegadaian Wilayah VI, Ridwan mengatakan, realisasi penjualan emas mulai pada 2013 mencapai Rp84 miliar atau over target Rp18 miliar dari target Rp66 miliar.
"Dalam sebulan kami berhasil menjual 14-15 kg atau sekitar Rp7 miliar. Fluktuasi tidak akan memengaruhi sebab biasnya masyarakat membeli logam mulia untuk investasi jangka panjang," jelasnya.
Dia mengatakan, meski proyeksi penjualan baru akan diumumkan pada pekan ketiga Januari, namun pihaknya optimis mampu meraih hal tersebut. Adanya pembelian dengan non tunai banyak membantu dalam meraih omzet.
"Masyarakat bebas menyicil dari berat logam mulia semua jenis. Mereka cukup membayar down payment (DP) 30 persen dari harga jual, maka logam mulia akan menjadi milik masyarakat," pungkasnya.
(izz)