Pejabat pengintervensi harga elpiji 12 kg dituding cari muka
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat BUMN Said Didu menyebut beberapa pejabat tinggi yang mengintervensi harga elpiji 12 kilogram (kg) adalah pejabat yang sedang mencari muka kepada masyarakat di tahun politik 2014 ini.
"Beberapa pejabat yang komentar harga elpiji (12 kg) tidak boleh naik hanya mencari muka saja," cetus Said di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (14/1/2013).
Lebih keras lagi, Said bahkan menuduh intervensi yang dilakukan tersebut adalah bentuk perselingkuhan yang berakibat terus meruginya Pertamina dalam bisnis elpiji 12 kg.
"Ini jadinya hanya merugikan Pertamina dalam mengembangkan bisnis bahan bakar rumah tangga kelas menengah yang notabenenya berdasarkan harga keekonomian," lanjut Said.
Padahal, layaknya BBM Pertamax, elpiji 12 kg ini adalah produksi komersial milik Pertamina yang dibebaskan untuk mencari keuntungan bagi perseroan itu sendiri.
"Padahal untuk masyarakat kelas bawah telah disediakan elpiji 3 kg yang telah disubsidi pemerintah, namun karena yang cari-cari muka itu jadinya seperti ini," pungkasnya.
"Beberapa pejabat yang komentar harga elpiji (12 kg) tidak boleh naik hanya mencari muka saja," cetus Said di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (14/1/2013).
Lebih keras lagi, Said bahkan menuduh intervensi yang dilakukan tersebut adalah bentuk perselingkuhan yang berakibat terus meruginya Pertamina dalam bisnis elpiji 12 kg.
"Ini jadinya hanya merugikan Pertamina dalam mengembangkan bisnis bahan bakar rumah tangga kelas menengah yang notabenenya berdasarkan harga keekonomian," lanjut Said.
Padahal, layaknya BBM Pertamax, elpiji 12 kg ini adalah produksi komersial milik Pertamina yang dibebaskan untuk mencari keuntungan bagi perseroan itu sendiri.
"Padahal untuk masyarakat kelas bawah telah disediakan elpiji 3 kg yang telah disubsidi pemerintah, namun karena yang cari-cari muka itu jadinya seperti ini," pungkasnya.
(gpr)