Elpiji 3 kg di Polman semakin langka

Selasa, 14 Januari 2014 - 17:29 WIB
Elpiji 3 kg di Polman semakin langka
Elpiji 3 kg di Polman semakin langka
A A A
Sindonews.com - Elpiji 3 kg di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) mengalami kelangkaan. Sejumlah pangkalan dalam beberapa hari terakhir tidak mendapatkan pasokan tabung gas.

Sejumlah pangkalan mengaku tidak mengetahui pasti apa penyebab kelangkaan ini. Yang pasti, sudah sepekan pasokan tabung elpiji 3 Kg tidak ada.

"Sudah satu pekan tidak ada tabung gas masuk. Kami tidak tau apakah memang langka atau tidak," kata Rahmah, salah satu pengkalan tabung gas di Kecamatan Polewali, Selasa (14/1/2014).

Akibatnya, semantara ini dia tidak menjual tabung elpiji 3 Kg. Apalagi, stok tabung sudah habis. Tabung yang dijual hanyalah ukuran 12 kg yang dipakai kalangan terbatas atau menengah ke atas.

"Kalau tabung elpiji 12 kg tidak ada masalah. Yang menjadi persoalan adalah tabung elpiji 3 kg yang banyak dipakai masyarakat," tutur Rahma.

Dia mengaku, dalam sepekan tabung elpiji 3 kg hanya masuk satu kali, itupun turun dari mobil hanya lima tabung. Sebelum terjadi kelangkaan, pangkalan biasa mendapatkan pasokan sampai 70 tabung.

Kelangkaan ini mengakibatkan sebahagian warga terpaksa beralih menggunakan kayu bakar, sambil menunggu adanya pasokan tabung gas. "Sudah tiga hari tabung saya habis. Untuk sementara, terpaksa pakai kayu bakar dulu," ujar Adi, salah satu warga Polewali.

Terpisah, Manager PT Suspa Indah, Muksin Tahir, sebagai salah satu agen besar yang memasok tabung gas elpiji di Kabupaten Polman, membantah adanya kelangkaan tabung elpiji.

Bahkan, subsidi dari depot Pertamina Pare-pare berjalan normal dan tidak ada pengurangan jatah. Bahkan, pihaknya mengalami over kapasitas dari depot dan tidak bisa membawa ke pangkalan.

"Hanya dua mobil saja yang bisa diantar ke pangkalan. Kami juga tidak bisa menurunkan tabung karena permintaan hanya sedikit. Artinya tidak ada yang bisa ditukar oleh pangkalan karena stoknya masih ada," kata Muksin.

Dia mengatakan, per 1 Januari 2014, jatah dari depot khusus untuk Suspa Indah mencapai 72 ribu tabung. Namun, yang masuk hingga sekarang 2.240 tabung. Itupun, tidak semua disuplai ke pangkalan lantaran masih terjadi over kapasitas atau stok pangkalan masih ada.

Meski agen mendapatkan jatah sebanyak itu, lanjut Muksin, biasanya yang terjadi jatah tersebut sudah tidak bisa diambil karena dianggap hangus atau melewati batas waktu. Sehingga, untuk memasok, pihaknya harus menunggu pasokan baru.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6534 seconds (0.1#10.140)