Bosowa bangun smelter Rp5,2 T di Makassar

Rabu, 15 Januari 2014 - 15:00 WIB
Bosowa bangun smelter Rp5,2 T di Makassar
Bosowa bangun smelter Rp5,2 T di Makassar
A A A
Sindonews.com - Bosowa segera membangun smelter pengolahan nikel di Desa Punagaya, Jeneponto, Makassar, Sulawesi Selatan. Nilai investasi yang disiapkan sebesar USD432,7 juta atau sekitar Rp5,2 triliun.

Chief Executive Officer (CEO) Bosowa Erwin Aksa mengatakan, hal itu dilakukan menyusul upaya pemerintah menerapkan Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara (Minerba).

Sebagaimana diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menandatangani Peraturan Pemerintah Nomor 01 tahun 2014 yang merupakan tindaklanjut dan peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Minerba.

“Ini merupakan respon positif Bosowa atas implementasi UU Minerba 2009 itu,” ujar Erwin dalam rilisnya, Rabu (15/1/2014).

Dia menjelaskan, Bosowa akan mulai membangun smelter pada semester I/2014 melalui anak usahanya, PT Bosowa Industri FeNi. Sedangkan peletakan batu pertama (groundbreaking) akan dilakukan pada Maret 2014, dengan masa konstruksi diperkirakan selama tiga tahun.

Smelter ini diharapkan akan menproduksi feronikel sebanyak 25 ribu ton per tahun. Berdasarkan data Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi nikel Indonesia sebanyak 3,2 miliar ton. Deposit terbesar di Indonesia Timur, yakni di Sulawesi, Maluku dan Papua sebesar 1,2 miliar ton.

Untuk itu, lanjut dia, perusahaan telah menyiapkan lahan seluas 60 hektar (ha) di Jeneponto. Smelter tersebut akan ditopang oleh Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeneponto berkapasitas 2x125 megawatt (MW).

“Jadi, tidak masalah soal listrik dan lahan semua terintegrasi di Jeneponto,” tutur dia.

Tak hanya itu, smelter ini akan didukung oleh konsensi lahan tambang nikel milik Bosowa seluas 1.000 ha di Konawe, Sulawesi Tenggara. Erwin menambahkan, kehadiran industri olahan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) akan meningkatkan kapasitas ekonomi kawasan ini dalam jangka panjang.

“Sekaligus akan menyerap banyak tenaga kerja. Dampaknya akan sangat positif. Memberikan nilai tambah pada perekonomian KTI dan menaikkan kapasitasnya,” ujar Erwin.

Bosowa pada 2012 di lokasi yang sama telah membangun PLTU Jeneponto Unit 1 dengan kapasitas 2x125 MW senilai USD250 juta. Pada akhir 2013 lalu, Bosowa juga menyelesaikan pembangunan Terminal elpijidi Makassar, Sulawesi Selatan dengan investasi senilai USD70 juta atau Rp857,5 miliar.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6935 seconds (0.1#10.140)