Laju IHSG dibayangi aksi ambil untung

Kamis, 16 Januari 2014 - 08:11 WIB
Laju IHSG dibayangi...
Laju IHSG dibayangi aksi ambil untung
A A A
Sindonews.com - Pada perdagangan hari ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan berada pada support 4.375-4.424 dan resistance 4.460-4.478.

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, IHSG kembali bergerak di atas target resisten 4.395-4.405, namun juga kembali meninggalkan gap 4.393-4.398 setelah di awal pekan terbentuk gap 4.270-4.292.

"Tentunya harapan akan kelanjutan penguatan IHSG masih ada, namun rilis data-data makro dan laju bursa saham global dapat positif mengkonfirmasi hal tersebut," kata Reza, Kamis (16/1/2014).

Reza mengatakan, market sebenarnya sempat khawatir akan terjadinya aksi ambil untung setelah penguatan yang cukup signifikan sebelum hari libur kemarin dan ditambah lagi dengan adanya gap di level 4.270-4.292 cukup memberikan potensi untuk dilakukannya aksi ambil untung.

"Akan tetapi, ternyata laju IHSG masih dapat menguat menembus area overbought-nya," tegas dia.

Menurut dia, ketakutan akan terjadinya aksi ambil untung terkompensasi dengan positifnya laju bursa saham Asia yang terimbas laju bursa saham Eropa dan AS pasca dirilisnya kenaikan data-data ekonomi di AS dan Eropa.

"Tetapi, kembali melemahnya rupiah sedikit menghambat laju IHSG," kata Reza.

Pada perdagangan kemarin terlihat, sepanjang perdagangan IHSG menyentuh level tertinggi 4.459,48 di awal sesi dan menyentuh level terendah 4.398,12 juga di awal sesi 1 dan berakhir di level 4.441,59.

Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.

Laju bursa saham Asia kembali rebound setelah pelaku pasar terimbas laju penguatan bursa saham AS setelah merespon data pertumbuhan penjualan ritel AS.

Di sisi lain, pelaku pasar juga merespon positif kenaikan machine tool orders Jepang dan penilaian World Bank yang menaikkan perkiraan pertumbuhan global sebesar 3,2 persen dari perkiraan sebelumnya 3 persen dan lebih tinggi dari pertumbuhan 2013 sebesar 2,4 persen.

Di sisi lain, imbas kebijakan larangan ekspor bahan mentah dari Indonesia telah membuat harga-harga komoditas terangkat dan berimbas pada penguatan saham-saham tambang Asia.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8143 seconds (0.1#10.140)