Harga minyak WTI naik ke level tertinggi
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik ke level tertinggi dalam dua pekan terakhir. Ini sebagai tanda-tanda mempercepat pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) sebagai negara konsumen minyak terbesar dunia.
Seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (19/1/2014), Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa laju pembangunan rumah AS turun dari perkiraan pada Desember, pembatasan tahun terbaik untuk sektor ini sejak 2007. Produksi industri tumbuh untuk bulan kelima di Desember, menurut Federal Reserve (The Fed) di Washington. Pasokan minyak mentah AS merosot ke level terendah sejak Maret 2012.
"Kenaikan harga adalah refleksi dari gambaran ekonomi yang lebih baik. Sebuah perbaikan ekonomi diterjemahkan ke dalam permintaan bahan bakar lebih banyak," kata Presiden Strategic Energy & Economic Research di Winchester, Michael Lynch.
WTI untuk pengiriman Februari naik 41 sen menjadi USD94,37 per barel di New York Mercantile Exchange dan sebagai penutupan tertinggi sejak 2 Januari. Sementara, futures naik 1,8 persen pekan ini dengan volum yang diperdagangkan sebesar 12 persen di bawah rata-rata 100 hari.
Sementara, minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret naik 73 sen atau 0,7 persen dan mengakhiri sesi USD106,48 per barel di London berbasis ICE Futures Europe. Sebelumnya, jatuh ke USD105,44, harga terendah untuk kontrak bulan depan sejak 11 November dengan volum 16 persen lebih rendah dari rata-rata 100 hari. Kontrak Februari berakhir kemarin setelah turun 4 sen menjadi USD107,09.
Seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (19/1/2014), Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa laju pembangunan rumah AS turun dari perkiraan pada Desember, pembatasan tahun terbaik untuk sektor ini sejak 2007. Produksi industri tumbuh untuk bulan kelima di Desember, menurut Federal Reserve (The Fed) di Washington. Pasokan minyak mentah AS merosot ke level terendah sejak Maret 2012.
"Kenaikan harga adalah refleksi dari gambaran ekonomi yang lebih baik. Sebuah perbaikan ekonomi diterjemahkan ke dalam permintaan bahan bakar lebih banyak," kata Presiden Strategic Energy & Economic Research di Winchester, Michael Lynch.
WTI untuk pengiriman Februari naik 41 sen menjadi USD94,37 per barel di New York Mercantile Exchange dan sebagai penutupan tertinggi sejak 2 Januari. Sementara, futures naik 1,8 persen pekan ini dengan volum yang diperdagangkan sebesar 12 persen di bawah rata-rata 100 hari.
Sementara, minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret naik 73 sen atau 0,7 persen dan mengakhiri sesi USD106,48 per barel di London berbasis ICE Futures Europe. Sebelumnya, jatuh ke USD105,44, harga terendah untuk kontrak bulan depan sejak 11 November dengan volum 16 persen lebih rendah dari rata-rata 100 hari. Kontrak Februari berakhir kemarin setelah turun 4 sen menjadi USD107,09.
(izz)