PDB China bertahan di level terendah sejak 1999

Senin, 20 Januari 2014 - 12:19 WIB
PDB China bertahan di...
PDB China bertahan di level terendah sejak 1999
A A A
Sindonews.com - Tingkat pertumbuhan ekonomi China pada 2013 mendatar sebesar 7,7 persen, bertahan di level paling lambat dalam lebih dari satu dekade.

Biro Statistik Nasional (NBS) mengatakan, ekspansi produk domestik bruto (PDB) untuk kuartal Oktober-Desember 2013 juga datang di angka 7,7 persen, melambat dari 7,8 persen pada tiga bulan sebelumnya.

Angka PDB 2013 sama dengan ekonomi 2012 - yang merupakan tingkat pertumbuhan terburuk sejak 1999 - cocok dengan perkiraan median dalam survei 14 ekonom yang dilakukan AFP. Namun, angka tersebut melebihi target pertumbuhan pemerintah sebesar 7,5 persen.

Sementara pertumbuhan kuartal keempat lebih baik dari perkiraan survei median AFP, yaitu sebesar 7,6 persen.

"Secara umum perekonomian China pada 2013 menunjukkan momentum pertumbuhan yang baik stabil dan moderat, yang merupakan prestasi berat," kata Kepala NBS, Ma Jiantang kepada wartawan, yang juga melaporkan data positif untuk output industri, penjualan ritel dan aktiva tetap investasi, Senin (20/1/2014).

"Namun, kita harus ingat bahwa masalah yang mengakar dibangun dari waktu ke waktu belum diselesaikan dalam apa yang merupakan periode kritis bagi perekonomian China," ujar Ma.

Sejak 1980-an, China berada dalam kelesuan ekonomi Komunis dengan reformasi pasar membawanya ke tahun pertumbuhan, membuat PDB mereka kedua setelah Amerika Serikat dan menjadikannya sebagai kekuatan perdagangan barang terbesar di dunia. Tapi, negara secara luas diperkirakan akan menghadapi ekspansi lebih lambat dari tahun-tahun mendatang.

Para pemimpin China di bawah Presiden Xi Jinping mengatakan, telah berkomitmen untuk mengubah model pertumbuhan China dengan memainkan peran utama terhadap konsumen dan pelaku swasta, bukan lagi investasi negara yang selama ini boros.

"Dilihat dari data, prospek kami untuk 2014 bahwa perekonomian China akan melambat di babak pertama," kata Wendy Chen, analis Nomura International.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2843 seconds (0.1#10.140)